10 Makanan Khas Bantaeng, Kuliner Lezat dari Sulawesi Selatan

Ketika berlibur ke suatu daerah, biasanya salah satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah mencicipi kulinernya. Begitu juga saat kamu berlibur ke Bantaeng.

Untuk yang belum tahu di mana Bantaeng, Kabupaten Bantaeng berada di Provinsi Sulawesi Selatan. Jarak tempuh Banteng dari Kota Makassar kira-kira 123 km dan waktu tempuhnya sekitar 2,5 jam.

Read More

Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan ini menawarkan beragam kuliner yang tentunya wajib untuk dicoba saat berkunjung ke sana. Makanan khas Bantaeng tak hanya berupa makanan berat, tapi ada juga makanan ringannya.

Bantaeng memiliki kuliner yang merupakan sajian untuk para bangsawan. Nah, mau tahu makanan apa saja yang berasal dari Bantaeng? Intip ulasannya di sini.

1. Gagape
Sumber: budaya-indonesia.org

Gagape adalah makanan khas Bantaeng. Dahulu saat zaman kerajaan gagape merupakan makanan yang paling mahal karena makanan ini umumnya hanya disajikan dan dinikmati oleh para bangsawan Kerajaan Bantaeng.

Akan tetapi, saat ini gagape bisa dihidangkan juga dinikmati oleh masyarakat luas pada hari-hari besar, misalnya Idul Fitri atau Idul Adha.

Selain disajikan pada hari-hari besar, gagape juga bisa dijumpai pada upacara pernikahan yang menggunakan adat Bugis-Makassar.

Ternyata jika dilihat sekilas, gagape ini mirip dengan opor ayam dari segi penampilannya. Namun ada hal yang membedakan gagape dari opor ayam, yaitu cara penyajiannya dan rasanya. Gagape mempunyai ciri khas yang unik.

Keduanya berbahan dasar ayam, namun ayam gagape menggunakan jenis ayam yang khusus yaitu ayam jantan. Sementara itu, bumbu ayam agape juga memakai rempah opor misalnya ketumbar bubuk, lengkuas, kunyit hingga jintan.

Namun, ada satu lagi yang menjadikan gagape berbeda dari opor ayam, yaitu penambahan sentuhan akhir berupa parutan kelapa yang telah disangrai.

Rasa dari kelapa parut sangrai membuat ayam gagape memiliki cita rasa gurih serta lezat. Jika opor ayam di santap dengan nasi putih atau ketupat, umumnya ayam gagape disantap bersama umbi-umbian misalnya singkong rebus sampai ubi jalar.

Akan tetapi, gagape juga terkadang disantap dengan nasi putih atau ketupat oleh sebagian masyarakat di saat Hari Raya Idul Fitri.

Mungkin untuk bisa mencicipi gagape kamu harus datang di saat Idul Fitri dan Idul Adha. Itu karena makanan ini umumnya dibuat saat kedua hari libur tersebut.

2. Kaloli
Sumber: budaya-indonesia.org

Kaloli adalah makanan khas Bantaeng. Kuliner ini merupakan makanan masyarakat Batulabbu, Kel. Lembang, Kec. Gantarang Keke, Kab. Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan. Kaloli hanya bisa dijumpai ketika hari raya serta perayaan upacara adat Gantarang Keke.

Kaloli dibuat dari bahan dasar beras yang kemudian dibungkus memakai daun aren. Cara memasak kaloli cukup sederhana.

Untuk membuat kaloli pertama-tama daun aren dibagi jadi 2 bagian, lalu gulung daun tersebut di jari manis sampai ujung daun setelah itu diikat. Barulah kemudian isi daun tersebut dengan beras. Berasnya bisa beras biasa atau beras ketan.

Setelah diisi beras ikat ujungnya. Saat hendak dimasak di dalam panci berisi air mendidih, ikat 4 buah kaloli menjadi satu agar saat direbus tidak rusak. Cerita khusus mengenai kaloli yaitu setelah memakannya di upacara Gantarang, daun pengukusnya dihanyutkan ke sungai yang berada di dalam kompleks Gantarang Keke.

Apabila daun itu hanyut ke laut, maka daun akan berubah jadi ikan ikat pinggang atau ikan layuru. Namun jika daun itu tidak hanyut, maka akan terjadi hujan deras agar daun bisa hanyut ke laut. Biasanya kaloli dihidangkan dengan daging kuda serta sop. Kaloli konon sudah ada semenjak masa Kerajaan Gantarang Keke.

3. Rakang
Sumber: cookpad.com

Makanan khas Bantaeng sekilas tampak seperti lupis, yaitu makanan khas Jawa. Padahal, sajian dari Bantaeng ini bahannya adalah kentang.

Mungkin kamu termasuk yang merasa heran dengan tampilan makanan yang bernama rakang ini karena kentangnya diberi parutan kelapa. Tak hanya parutan kelapa, kentang rebus ini juga dimakan bersama sambal khusus yang membuat rakang menjadi nikmat.

Namun begitulah masyarakat Bantaeng mengonsumsi rakang. Untuk membuatnya mudah sekali. Kentang yang sudah dikupas kemudian direbus. Setelah matang, kentang diberi taburan kelapa parut.

Untuk sambalnya dibuat dari cabai rawit, terasi, bawang putih, bawang merah dan kacang tanah yang diulek kemudian diberi potongan tomat dan perasan jeruk limau.

Baca juga: Inilah 10 Peninggalan Kerajaan Wajo, Sulawesi Selatan

4. Lawa’ Gangang Jangan
Sumber: atozbi.com

Lawa’ artinya lawara, gangang berarti sayur, sedangkan jangan berarti ayam. Jadi lawa’ gangang jangan berarti lawara sayur ayam. Makanan ini adalah perpaduan antara beberapa bahan, yaitu sayur segar serta ayam kampung yang kemudian dicampur jadi satu dengan ditambahkan bahan dasar berupa kelapa parut.

Makanan khas Bantaeng ini hampir mirip dengan masakan khas Sinjai. Namun yang membedakan adalah variasi serta isi dari masakan. Di Bantaeng jenis sayuran yang digunakan adalah sayur pakis. Bisa juga diganti oleh daun labu siam.

Sayur di Kabupaten Bantaeng kebanyakan dihasilkan di daerah yang dingin, yaitu di Kecamatan Uluere, serta Sinoa. Sesudah menyantap lawa’ gangang jangang badanmu akan kembali bersemangat.

5. Juku Pallu Mara
Sumber: cobekcobekdesa.com

Juku artinya Ikan, sedangkan pallu berarti masak. Adapun mara berarti kering. Juku pallu mara berarti ikan yang dimasak hingga airnya hampir habis. Makanan berbahan ikan ini banyak dijumpai di Bantaeng. Hal ini karena Bantaeng merupakan salah satu penghasil kuliner khas tradisional ini.

Makanan khas Bantaeng ini mirip dengan Pallu Kaloa’ yang dibuat di Kabupaten Gowa, tapi rasanya berbeda. Juku pallu mara rasanya sedikit lebih asam. Makanan ini akan lebih lezat jika dinikmati saat panas. Jenis ikan yang digunakan untuk membuat juku pallu mara adalah ikan bandeng atau disebut juku bolu dalam bahasa Makassar.

6. Sup Ubi Tompong
Sumber: eljohnnews.com

Sup Ubi Tompong adalah salah satu kuliner legendaris di Kabupaten Bantaeng yang juga jadi makanan khas Bantaeng yang berasal dari Dusun Tompong, Bantaeng. Bahan untuk membuat sup ini di antaranya potongan daging, ubi, bihun, telur, daun bawang, bawang goreng, serta kaldu yang dimasak.

Penyuka makanan ini tak hanya penduduk Bantaeng tapi juga wisatawan yang berlibur ke Bantaeng. Ketika mencoba kenikmatan sup ubi tompong, kamu akan merasakan cita rasa sup yang segar dan gurih. Maka tak heran kalau banyak yang ketagihan ketika mencicipi sup ubi tompong.

Ketika bertandang ke daerah Bantaeng, coba sempatkan untuk mencicipi kelezatan sup ubi tompong. Untuk mencoba sup ini, kamu bisa berkunjung ke sebuah tempat makan yang berada di Jl. Pete pete, di Dusun Tompong, daerah Bantaeng.

7. Keripik Talas
Sumber: bisniskulinerku.com

Daerah Bantaeng yang terkenal sebagai daerah pengembangan beberapa jenis talas sehingga sebagian warga memanfaatkan talas untuk diolah menjadi makanan ringan, contohnya keripik talas.

Maka tak mengherankan kalau keripik talas bisa dengan mudah dijumpai di beberapa toko oleh-oleh di sekitar Bantaeng. Keripik talas adalah satu di antara beragam makanan khas Bantaeng.

Keripik talas dibuat dari talas, kunyit, bawang putih, kapur siri, garam, air, dan aneka pilihan rasa. Cara membuatnya yaitu dengan membersihkan talas terlebih dulu, kemudian merendamnya dengan ditambah air kapur siri untuk menghilangkan lendir di talas. Sesudah 30 menit kemudian tiriskan.

Selanjutnya adalah menghaluskan bumbu yang disebutkan tadi lalu bumbu tersebut dimasukkan ke dalam wadah yang sudah diisi air, kemudian masukkan talas yang sudah ditiriskan tadi. Sekarang goreng talas yang telah dibumbui tadi sampai renyah dan sesudahnya beri tambahan rasa jika suka.

Keripik talas banyak ditemukan di Bantaeng dan kamu bisa membawanya sebagai oleh-oleh.

8. Jagung Marning
Sumber: jatim.nu.or.id

Mungkin kamu sudah tak asing dengan istilah jagung marning. Ternyata makanan ini juga merupakan makanan khas Bantaeng. Seperti namanya, makanan ini dibuat menggunakan jagung. Untuk membuat jagung marning, diperlukan beberapa bahan di antaranya jagung, garam, kapur sirih, air, dan juga minyak goreng.

Untuk bumbu halusnya, pilihannya adalah bawang merah, bawang putih, garam, jahe, ebi, dan merica. Biasanya jagung marning dihidangkan dalam berbagai pilihan rasa seperti rasa original, asin, pedas, serta manis.

Kamu bisa membeli camilan nikmat ini untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh dari Bantaeng. Untuk mendapatkan jagung marning, mampirlah ke pusat atatu toko oleh-oleh yang ada di Bantaeng.

9. Kue Mangkok
Sumber: makassar.tribunnews.com

Makanan khas Bantaeng ini adalah kue tradisional yang sampai sekarang masih mudah dijumpai di toko-toko kue atau di pasar. Begitu juga di Bantaeng, kue ini disukai oleh penduduk lokal.

Seperti namanya, kue ini memang bentuknya mirip mangkok. Kue yang legendaris ini bisa dengan mudah kamu temui di warung-warung atau pasar tradisional Bantaeng.

Bahan untuk membuat kue mangkok ini di antaranya tepung terigu, pengembang kue, tepung beras, gula, serta tapai singkong. Tidak hanya memiliki rasa yang lezat, kue ini harganya juga sangat terjangkau, yaitu Rp 1.000 per satu bijinya.

Baca juga: 10 Tempat Belanja Oleh-Oleh paling Favorit di Makassar

10. Cucur
Sumber: beritahidup.com

Tampaknya makanan khas Bantaeng ini sudah sangat dikenal di Pulau Jawa. Nama kue ini adalah kue cucur yang dibuat dari tepung yang ditambah dengan gula merah. Kue cucur di Bantaeng hanya dijual dalam satu warna. Rasa kue cucur manis dan lezat.

Rasa manis itu berasal dari gula merah yang membuat kue ini terasa sangat lezat. Cucur dapat kamu temukan di beberapa sudut kota Bantaeng. Namun, untuk kamu yang ingin mencicipi cucur yang terkenal, datanglah ke Kampung Beloparang, di Kecamatan Bissappu.

Bantaeng seperti halnya daerah-daerah lain di Indonesia juga memiliki makanan khas. Makanan khas Bantaeng beragam bahannya, ada yang dibuat dari ikan, daging ayam juga daging sapi. Makanannya ada yang hanya bisa dijumpai saat perayaan keagamaan atau upacara adat saja, seperti kaloli dan gagape.

Tak hanya makanan berat, Bantaeng juga memiliki makanan ringan yang bisa dijadikan camilan dan oleh-oleh seperti keripik talas dan jagung marning. Apa makanan khas dari daerahmu?

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *