Banten merupakan provinsi yang memiliki banyak tempat yang sering banyak dikunjungi peziarah. Hal itu karena Banten memiliki destinasi wisata religi yang cukup terkenal. Bagi kamu yang tertarik untuk berziarah, tempat-tempat berikut ini mungkin akan menarik untuk kamu kunjungi saat singgah di Provinsi Banten ini.
1. Makam Syekh Abdul Jabbar
*
Syekh Abdul Jabbar merupakan seorang ulama yang memiliki peran penting dalam pembentukan Kabupaten Pandeglang bersama dengan Sulan Syarif Hidayatullah. Makam dari Syekh Abdul Jabbar sendiri berada di Kampung Pasir Kecapi , Kelurahan Pegadungan, Kecamatan Karang Tanjung.
Pada area pemakaman ini terdapat dua buah ruang yang dapat menampung jemaah hingga 20 orang. Lokasi tempat ziarah ini terbilang nyaman karena terdapat tempat berwudhu yang airnya dapat mengalir secara langsung seperti di kali. Selalu ingat untuk menjaga ketertiban dan kebersihannya.
Alamat : Ds. Pasir Kacapi, Kel. Pagadungan, Kab. Pandeglang, Provinsi Banten
Jam Buka : 24 Jam
HTM : –
2. Makam Syekh Maulana Mansyuruddin
Sebagian Masyarakat mempercayai bahwa Syekh Maulana Mansyuruddin merupakan Sultan Haji yang merupakan keturunan dari Bangsawan Banten. Tetapi saat ini sejarah dari Syekh Maulana Mansyur ini masih menjadi perdebatan. Ada banyak versi yang berkembang di masyarakat tentang sejarahnya.
Beliau menyebarkan ajaran Islam di bagian Banten selatan yang sekarang disebut dengan Padeglang. Saat ini banyak orang yang berkunjungke makam beliau yang berada di Desa Cikadueun Kecamatan Cipeucang. Makam Beliau ini ramai dikunjungi terutama pada saat menjelang Bulan Ramadhan.
Alamat : Ds. Cikadueun, Kec. Cipeucang, Kab. Pandeglang, Provinsi Banten
Jam Buka : –
HTM : –
3. Makam Sultan Maulana Hasanudin
Berdasarkan Sejarah Maulana Hasanudin merupakan pendiri dari Kesultanan Banten. Beliau adalah putera dari Sunan Gunung jati. Maulana Hasanudin berkuasa di Banten pada sekitar tahun 1552 hingga 1570. Makam dari Sultan Maulana Hasanudin letaknya berdampingan dengan Masjid Agung Banten.
Makam dari Sultan Hasanudin berada dalam sebuah ruangan berserta makam sanak saudaranya. Kamu hanya dapat melihat makamnya dari jendela samping ruangan. Makamnya cukup sederhana tidak seperti makam seorang Sultan Besar. Para peziarah hanya dapat berdoa dari luar ruangan.
Tempat ziarah ini banyak dikunjungi oleh orang dari beragam usia, tak hanya berisikan orang tua saja. Pengurus makam akan selalu mengingatkan peziarah untuk berdoa bukan untuk meminta melainkan memohon ampunan. Kamu tidak boleh melakukan sesuatu yang berlebihan saat mengunjungi makam.
Alamat : Masjid Agung Banten, Desa Banten Lama, Kab. Serang, Provinsi Banten
Jam Buka : 24 Jam
HTM : –
4. Makam Syekh Muhammad Sholeh
Syekh Muhammad Sholeh merupakan seorang ulama yang menyebarkan agama Islam di daerah pantai utara Banten. Beliau merupakan santri dari Sunan Ampel, setelah berguru pada Sunan Ampel kemudian beliau berguru pada Sunan Gunung Jati. Sampai akhirnya beliau menetap di Gunung Santri.
Gunung Santri sendiri merupakan sebuah bukit yang berada di desa Bojonegara, yang merupakan tempat beliau di makamkan. Beliau wafat sekitar tahun 1550. Beliau pergi ke Banten untuk menjemput Sultan Maulana Hasanudin atas perintah dari Sunan Gunung Jati.
Alamat : Ds. Bojonegara, Kec. Bojonegara, Kab. Serang, Provinsi Banten
Jam Buka : –
HTM : –
5. Makam Syekh Muhammad Asnawi
Syekh Muhammad Asnawi dikenal juga dengan nama Syekh Asnawi Caringin. Beliau lahir di Kampung Caringin, Banten Sekitar tahun 1850. Di usianya yang masih belia, beliau di kirim ayahnya ke Makkah untuk menuntut ilmu. Beliau terkenal di Banten sebagai ulama besar karena kemampuan berdakwah.
Tak hanya terkenal sebagai ulama, tetapi syekh Asnawi juga terkenal karena perlawannnya terhadap pemerintahan kolonial Belanda. Beliau pun berhasil mengajak pemuda untuk melakukan perlawanan juga. Akibat perlawanannya , beliau pernah dipenjara di Tanah Abang dan diasingkan ke Cianjur.
Alamat : Jl. Makam Syech Asnawi, Ds. Caringin. Kec. Labuan, Kab. Pandeglang, Banten
Telpon : 0877 0991 – 5082
Jam Buka : 06.00 22.00
6. Masjid Agung Banten
Masjid Agung Banten merupakan satu masjid tertua yang ada di Indonesia yang sarat akan nilai-nilai sejarah. Masjid ini dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin yang menjadi pendiri dari kesultanan Banten. Masjid ini merupakan satu destinasi wisata religi yang sering dikunjungi banyak peziarah.
Masjid Agung Banten ini merupakan karya dari tiga orang aristek. Arsitek pertama adalah Raden Sepat yang merupakan perancang dari beberapa masjid. Kedua, Tjek Ban Tjut yang memberikan sentuhan Tiongkok pada atap dan tangganya. Terakhir adalah Hendick L. Cardeel yang merancang menaranya.
Alamat : Ds. Banten Lama RT 001 Rw 011, Kec. Kasemen, Kab. Serang, Provinsi Banten
Jam Buka : 24 Jam
7. Masjid Agung Tanara
Masjid Agung Tanara merupakan Masjid peninggalan dari Sultan Maulana Hasanuddin, sultan pertama dari Banten. Kebanyakan orang sering mengangap bahwa masjid ini merupakan peninggalan dari Syekh Nawawi karena tempatnya berdampingan dengan rumah tempat kelahiran beliau.
Masjid Tanara ini diyakini dibangun terlebih dahulu oleh Sultan Maulana Hasanuddin sebelum Masjid Agung Banten. Masjid ini ramai dikunjungi oleh masyarakat terutama saat hari-hari besar keagamaan. masjid ini juga ramai pada saat haul dari Syekh Nawawi Al Jawi Al Batani di bulan Syawal.
Alamat : Kp. Tanara, Kec. Tanara, Kab. Serang, Provinsi Banten
Jam Buka : 24 Jam
HTM : –
8. Batu Quran
Batu Quran merupakan situs yang berupa kolam yang letaknya berada di kaki Gunung Karang. Tempat ini merupakan tempat yang sering didatangi oleh banyak peziarah. Situs ini kental dengan kisah Syekh Maulana Mansyur yang hendak pergi ke tanah suci dengan cara ayng tidak biasa.
Masyarakat mempercayai bahwa situs Batu Quran merupakan tempat pijakan dari Syeh Maulana Mansyur untuk pergi haji hanya dengan membaca basmallah. Di saat dia kembali dari tempat itu keluar mata air deras, hingga Syekh Maulana menghentikannya dengan menggunakan Quran.
Dari peristiwa itulah situs ini dikenal dengan nama Batu Quran. Batu Quran sendiri merupakan mata air yang jernih yang dasarnya dipenuhi dengan bebatuan. Konon salah satu batunya tersebut merupakan batu yang bertuliskan quran. Para peziarah biasanya akan berendam di dalam kolam ini.
Alamat : Jl. Cikoromoy, Ds. Kadu Bumbang, Kec. Cimanuk, Kab. Pandegalang, Provinsi Banten
Telpon : 0857 7473 – 0223
HTM : Rp10.000
Parkir : Rp5.000
9. Kompleks Pemakaman Kesultanan Banten
Kompleks Pemakaman dari Kesultanan Banten berada di sisi utara dari Masjid Agung Banten. Para Sultan di Banten ini biasanya di makamkan berdampingan dengan para ulama atau guru mengajinya selain dengan para kerabat mereka. hal ini menjadi kebiasan yang berbeda dan unik.
Kebiasaan ini diambil untuk memberikan teladan baik kepada masyarakat. Terdapat tiga kompleks besar dari pemakaman Kesultanan Banten ini. Di pusat kesultanan terdapat Sultan Maulana Hasanuddin, di Kasunyatan ada Maulana Yusuf, dan di Kenari ada Abdul Mafakhir Mahmud Abdulkadir.
Alamat : Ds. Banten Lama RT 001 Rw 011, Kec. Kasemen, Kab. Serang, Provinsi Banten
Jam Buka : 24 Jam
HTM : –
10. Museum Kepurbakalaan Banten Lama
Selain dari makam-makam para ulama serta masjid kamu juga dapat mendatangi Museum Situs Kepurbakalaan Banten untuk dikunjungi. Tempat ini juga menyimpan sejarah yang menarik untuk kamu gali. Kamu dapat melihat garis besar kehidupan dari penduduk Banten pada masa Kerajaan Islam.
Museum ini memang terbilang masih muda jika dibandingkan dengan situs-situs tempat berziarah. Museum ini berdiri pada tanggal 19 Juli 1985, dengan koleksi sejarah pada abad ke-19 hingga abad ke-19. Satu dari Koleksi dari museum ini yang paling terkenal adalah meriam kuno yaitu Ki Amuk.
Alamat : Jl Raya Serang, Kec. Serang, Kab. Serang, Provinsi Banten
Jam Buka : 09.00 16.00 WIB
HTM : Rp20.000
Tempat para peziarah ini menjadi osase bagi orang-orang yang sedang mencari ketenangan. Tempat-tempatnya kental akan sejarah penyebaran agama Islam di Indonesia. Kamu dapat kembali bernostagia dan mengenang bagaimana penyebaran agama Islam di bumi nusantara ini.