>
Surabaya, Bangjo.co.id – Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Kementerian Agama RI menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Perpustakaan secara elektronik atau Elektronik Literasi Pustaka Keagamaan Islam ( ELIPSKI ) di Mercure Hotel Grand Mirama Surabaya, Kamis ( 9/6/2022 ). Dalam laporannya, Ketua Panitia Bimtek yang diwakili Kabid Bimas Islam, Misbakhul Munir, M.HI menyampaikan bahwa, Bimtek yang diikuti peserta dari unsur Pengurus Masjid, Kasi Bimas Islam Kanwil dan Kemenag Kabupaten/kota se-Jawa Timur akan berlangsung selama 3 hari, mulai 9 – 11 Juni 2022. Adapun narasumber kegiatan selain dari Kakanwil Kemenag Jatim, Dirjen Bimas Islam, juga praktisi Teknologi Informasi yang mengelola ELIPSKI, jelas Misbakhul Munir.
Sementara Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Dr. H. Husnul Maram, M.HI, dalam sambutannya sebelum membuka secara resmi kegiatan Bimtek, mengutip Ayat Al-Qur’an tentang penting dan motivasi manusia untuk membaca dan literasi. Husnul Maram mengatakan, Bimtek ELIPSKI merupakan salah satu ikhtiar Kementerian Agama untuk melakukan perubahan ke arah lebih baik. Berubah ke arah lebih baik baru bisa dilakukan kalau memiliki dan menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Untuk mendapatkan Ilmu Pengetahuan syaratnya adalah membaca, memiliki kemampuan literasi yang baik, tutur Husnul Maram.
Meningkatkan kemampuan membaca, literasi yang baik butuh bahan, literatur yang beragam dan mudah di akses. Kemajuan teknologi khususnya teknologi informasi berperan besar dalam mempermudah urusan ummat manusia, termasuk urusan agama. Bimtek pengelolaan perpustakaan masjid penting dilakukan untuk meningkatkan tata kelola yang modern dan nyaman, mempermudah akses bagi pengunjung. Salah satunya dengan pengelolaan secara digital atau elektronik,jelasnya. Kreativitas dan inovasi pengurus masjid menjadi keharusan, tegas Kakanwil.
Terakhir disampaikan bahwa, dengan adanya Bimtek ELIPSKI akan mempermudah masyarakat, jamaah untuk mengakses Ilmu Pengetahuan melalui Perpustakaan yang ada di Masjid. Sehingga walaupun masjidnya ada dikampung, tapi karena kemudahan mengakses Ilmu Pengetahuan melalui perpustakaan di Masjid, maka wawasannya akan sama dengan masyarakat yang ada di kota, tuturnya.
(Noe)
No Comments