>
Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > .
Bangjo.co.id – Setiap orang tua pasti berharap anaknya untuk mendapatkan asupan ASI eksklusif. Namun, banyak ibu yang khawatir tentang bayi alergi ASI, apakah hal tersebut memang perlu dikhawatirkan? Bagaimana penjelasan mengenai alergi ASI? Simak penjelasan alergi pada bayi ASI selengkapnya di bawah ini.
Sejumlah pakar kesehatan mengungkapkan, bayi alergi ASI sebenarnya tidak ada, alergi yang terjadi bukanlah disebabkan oleh ASI melainkan dari makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh ibu yang sedang menyusui.
Meski begitu, reaksi alergi ASI akibat makanan atau minuman tertentu ini adalah sesuatu yang sangat jarang terjadi. Ciri ciri bayi alergi ASI akibat dari asupan yang dikonsumsi ibunya terlihat dari munculnya mual, diare, sesak napas dan ruam, yang bisa bertahan beberapa jam setelah mendapatkan ASI.
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai ciri bayi alergi ASI, di antaranya:
Perlu diketahui, tanda bayi alergi ASI seperti muntah atau gumoh bisa terjadi secara spontan. Namun terdapat perbedaan antara gumoh dengan muntah. Gumoh biasanya hanya sedikit cairan yang dikeluarkan serta tidak disertai kontraksi otot perut. Gumoh ini dikatakan normal jika frekuensinya 1-4 kali sehari.
Namun jika bayi mengalami gumoh lebih dari frekuensi normal, Anda harus segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan dengan tepat. Selain gumoh, ciri bayi alergi ASI juga terlihat dari kulit yang memerah. Kondisi ini bisa terjadi akibat ibu mengonsumsi makanan laut.
Ciri bayi alergi ASI juga dapat terlihat dari munculnya sesak napas atau nafas yang berbunyi. Kondisi ini bisa terjadi setelah bayi Anda meminum ASI. Meski tanda ini mirip dengan gejala asma, hal itu tidak selalu menjadi ciri utama.
Penyebab diare pada bayi bisa terjadi karena bayi mengalami alergi ASI. Bahkan, diare bisa langsung terjadi setelah bayi lahir dan menerima ASI termasuk kolostrum. Hal ini disebabkan karena sistem pencernaan bayi tidak mampu menerima beberapa protein dan kadar laktosa dalam ASI. Diare adalah kondisi yang berbahaya, segera bawa bayi ke dokter anak terdekat.
Salah satu bahan makanan yang menyebabkan bayi alergi ASI adalah susu sapi. Hal ini bisa terjadi karena terserapnya kandungan protein di susu sapi. Saat proses menyusui, protein bisa masuk pada tubuh bayi, di mana hal ini menjadi penyebab munculnya alergi ASI.
Selain susu sapi, bahan makanan lain yang bisa menyebabkan alergi ASI adalah buah-buahan yang mengandung sitrus (lemon, jeruk, dll), tomat, kacang-kacangan, telur, dan tepung terigu.
Beberapa jenis makanan yang sebaiknya dicermati karena kemungkinan dapat memicu alergi pada bayi, antara lain brokoli, cokelat, bawang, cabai, dan produk olahan susu. Selain itu, bayi kemungkinan mengalami alergi setelah minum ASI jika ibu mengonsumsi:
Jika bayi alergi ASI terjadi karena ibu mengonsumsi susu, sebaiknya Anda coba untuk berhenti mengonsumsinya selama 2 sampai 4 minggu, namun proses menyusui tetap dapat berjalan. Anda tetap bisa mengonsumsi susu setelah gejala mereda. Namun, jika muncul gejala yang lebih parah, Anda harus berkonsultasi dengan dokter.
Konsumsi dua cangkir kopi sehari untuk ibu yang sedang menyusui bisa memengaruhi jam tidur bayi. Sekitar 1 persen kafein yang Anda konsumsi dapat diserap ke dalam ASI. Kondisi inilah yang bisa menyebabkan bayi alergi ASI.
Jika ibu hamil mengonsumsi minuman beralkohol, maka kandungannya bisa diserap ke dalam ASI sehingga memengaruhi kesehatan bayi. Guna menghilangkan alkohol dari aliran darah dibutuhkan waktu beberapa jam.
Meski beberapa ikan mengandung asam lemak omega-3 dan protein yang baik bagi tubuh. Namun beberapa ikan mengandung merkuri yang berbahaya bagi tubuh. Beberapa ikan tersebut antara lain: ikan makarel, ikan todak dan ikan tuna. Kandungan merkuri pada ikan ini dapat mengontaminasi ASI dan berisiko menganggu perkembangan otak bayi.
Bayi alergi ASI adalah sesuatu yang kompleks, konsultasi dengan dokter diperlukan untuk menentukan pola makan yang baik untuk ibu menyusui. Meski banyak makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari, Anda tetap harus memenuhi asupan gizi seimbang.
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan jika bayi memiliki riwayat alergi, antara lain:
Sementara itu, beberapa cara berikut ini bisa Anda terapkan untuk mencegah bayi alergi makanan, antara lain:
Meski begitu, kondisi alergi ASI jangan sampai membuat Anda menghentikan pemberian ASI eksklusif, penghentian hanya dilakukan untuk makanan atau minuman yang dapat menyebabkan terjadinya alergi. Nilai gizi yang ada di dalam ASI tidak tergantikan oleh susu formula.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
No Comments