>
Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > .
Bangjo.co.id – Begitu memasuki masa puber, cukup umur pria dan perempuan akan mulai berkutat dengan apa yang dinamakan dengan gairah seksual dan ketertarikan dengan musuh jenis. Meski pada usia mudah mereka akan lebih sering menahannya, problem ketertarikan ini akan terus meningkat hingga hasilnya memunculkan sebuah kekerabatan.
Seks dan daya tarik memang tidak mampu dilepaskan begitu saja. Bahkan, banyak teori menyebutkan jika ingin menjaga cinta dan daya tarik, seks harus dimasukkan ke dalamnya. Itulah kenapa seks sangat penting untuk pasangan yang sudah menikah.
Nah, apakah seks dan daya tarik hanya berkutat seputar problem itu saja, jawabannya pastinya tidak. Berikut beberapa fakta yang mampu Anda simak.
Seks memiliki makna yang berlainan-beda bagi beberapa orang. Ada yang menganggap seks sebagai acara fisik saja. Seks seperti halnya olahraga yang akan menunjukkan keringat. Namun, ada juga yang menganggap seks selaku istilah rasa cinta dan sayang pada pasangan.
Seks juga diartikan sebagai kegiatan yang mampu mendekatkan dua orang yang tidak saling mengenal satu dengan yang lain. Terakhir, seks juga dipakai selaku salah satu argumentasi untuk melaksanakan relaksasi.
Bagi beberapa orang, seks yakni acara fisik antara dua orang. Sentuhan tubuh dan juga berhubungan intim akan menghasilkan kenikmatan yang besar. Dari kenikmatan yang dirasakan oleh tubuh secara terus-menerus inilah beberapa orang jadi saling menyayangi atau lebih mengasihi dari sebelumnya.
Sedikit berbeda dengan transformasi kontak fisik menjadi kedekatan emosional, beberapa orang banyak yang butuh kedekatan emosional dulu. Tanpa hadirnya kedekatan emosional, seseorang tidak akan bisa melaksanakan seks. Biasanya wanita cenderung ada pada jenis ini dan pria pada jenis sebelumnya.
Seks dan emosi sering sekali dianggap dua hal yang berbeda dan tidak ada hubungannya satu dengan lain. Namun, dari beberapa penelitian, dua hal ini memengaruhi otak dengan cara yang kurang lebih sama. Bagian otak yang bekerja untuk seks dan emosi adalah sama dan hormon yang dihasilkan juga sama.
Seks maupun emosi yang dimiliki oleh tubuh akan memengaruhi proses kognitif, psikologi, dan neurologi yang dimiliki oleh tubuh. Kaprikornus, kalau ada gangguan fungsi tubuh ketika melakukan seks yakni hal yang wajar.
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, seks mempunyai makna yang berbeda-beda pada beberapa orang. Seks juga bisa menunjukkan dorongan emosi yang sungguh kuat dan menimbulkan seseorang mengalami pergantian mood. Seks bisa memperlihatkan rasa bahagia yang besar pada pasangan yang dengan sadar melakukannya dan tanpa pasangan.
Sebaliknya seks juga bisa menunjukkan emosi negatif mirip rasa murung dan perasaan bersalah. Hal ini mampu terjadi alasannya seks yang dikerjakan sama sekali tidak bisa dinikmati. Dampaknya, perasaan yang menekan membuat seseorang jadi mengalami stress berat atau bahkan anti dengan seks di masa depan.
Seks memengaruhi fungsi otak yang dimiliki oleh seseorang. Hal ini terjadi karena fungsi kognitifnya jadi terganggu. Seseorang yang melaksanakan seks atau sedang ada pada puncak gairahnya kerap sulit untuk berpikir dengan jernih. Itulah kenapa banyak insiden tidak mengasyikkan yang bahwasanya mampu dicegah, tetapi sebab otak tidak mampu bekerja dengan baik, hal jelek yang terjadi.
Mungkin beberapa dari kita menganggap jikalau seks adalah hal biasa. Seks yang bisa mendekatkan pasangan juga tidak mampu dibuktikan. Namun, dari penelitian yang dikerjakan, seks bisa menciptakan oksitosin. Nah, oksitosin yaitu hormon yang menciptakan Anda semakin sayang dengan pasangan. Itulah kenapa sehabis bercinta beberapa dari kita merasa sangat senang dan makin sayang dengan pasangan.
Ketertarikan ialah hal biasa dan bisa terjadi pada siapa pun. Misal seorang pria jadi terpesona dengan artis karena aksinya mahir atau seorang wanita kepincut dengan teman prianya yang cukup baik. Nafsu ialah bentuk lain dari tertarik, namun lebih ke seksual. Misal ingin melaksanakan kontak fisik entah itu sentuhan atau hingga berafiliasi badan.
Setiap orang mempunyai gaya hidup yang berbeda. Ada yang lebih menentukan menikah dan menjalin kekerabatan jangka panjang dengan seseorang. Namun, ada yang tidak senang menjalin hubungan jangka panjang dan menentukan sendiri meski tetap berhubungan seks. Biasanya orang mirip ini cenderung tidak mau melaksanakan seks dengan emosi. Setelah bercinta korelasi tidak dilanjutkan lagi, begitu seterusnya.
Emosi dan seks memang dua hal yang berbeda. Namun, dengan melaksanakan seks seseorang akan memiliki emosi baik itu positif atau negatif. Kalau emosi yang timbul yaitu positif, seseorang akan mudah erat dengan pasangannya. Bahkan, kemungkinan terjadi perselisihan akan rendah.
Apa pun jenis seks yang Anda lakukan dengan pasangan, sebisa mungkin diawali dan diakhiri dengan komunikasi yang intens. Lakukan obrolan hangat dan agak badung supaya seks tetap menarik sampai kapan pun.
Inilah beberapa ulasan perihal gairah seksual dan juga daya tarik individu terhadap lawan jenis. Dengan mengerti beberapa fakta di atas, kita sedikit demi sedikit akan mengenali kalau problem seks dan korelasi antara dua orang ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Dari beberapa fakta di atas, adakah yang tidak pernah Anda ketahui sebelumnya?
Selain selaku media gosip kesehatan, kami juga menyebarkan artikel terkait bisnis.
Artikel bisnis dan investasi
No Comments