>
Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > .
Bangjo.co.id– Nasi ialah makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia. Bahkan, ada sebagian orang yang masih menganggap belum makan jikalau belum makan nasi. Masalahnya ialah, ada berbagai penderita diabetes yang mengaku kesulitan untuk mengatur konsumsi nasi hariannya akibat kebiasaan ini.
Penderita diabetes memang mesti membatasi konsumsi nasi. Hal ini disebabkan oleh indeks glikemik di dalam nasi yang cukup tinggi, yakni mencapai angka 70. Memang, hal ini menunjukan bahwa nasi bisa menjadi sumber energi yang bagus, namun bagi penderita diabetes, indeks glikemik yang tinggi mampu menyebabkan lonjakan kadar gula darah dengan cepat.
Nasi juga termasuk dalam kuliner dengan indeks beban glikemik yang tinggi, tepatnya di angka 29. Hal ini berarti, kadar karbohidrat yang diserap oleh badan cukup tinggi dan cepat. Hal inilah yang membuat sehabis makan nasi kadar gula darah naik dengan sangat cepat.
Karena alasan inilah, penderita diabetes sebaiknya mulai menurunkan asupan nasi, tidak lagi memakannya tiga kali sehari seperti sebelumnya atau setidaknya mulai menurunkan porsinya setiap kali makan demi mencegah lonjakan kadar gula darah yang bisa saja meningkatkan risiko terkena komplikasi.
Pakar kesehatan menyarankan penderita diabetes untuk memperhatikan asupan konsumsi nasi sehari-hari demi mempertahankan kondisi kesehatannya.
Berikut ialah beberapa kiat yang semestinya diperhatikan sebelum mengonsumsinya.
Sebuah observasi yang dipublikasikan risikonya dalam British Medical Journal menciptakan fakta bahwa orang-orang yang sering makan nasi memang memililki risiko diabetes lebih tinggi. Penderita diabetes yang masih tekun makan nasi juga lebih rentan terkena komplikasi.
Jika kita memang sudah terbiasa mengonsumsinya, tak harus betul-betul berhenti makan nasi. Kita bisa mulai menurunkan porsinya setiap kali makan. Sebagai pola, jika sebelumnya kita mengonsumsi nasi sebanyak 3 centong setiap kali makan, kita mampu menurunkannya menjadi satu centong saja.
Hanya saja, pakar kesehatan menyarankan penderita diabetes untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan wawasan yang sempurna wacana konsumsi nasi yang cocok dengan keadaan kesehatannya.
Nasi hangat yang baru dikeluarkan dari magic jar memang sangat nikmat untuk dikonsumsi, namun indeks glikemiknya ternyata jauh lebih tinggi daripada nasi yang sudah mendingin. Karena alasan inilah penderita diabetes diminta untuk mendinginkan nasi terlebih dulu dengan cara membiarkannya untuk sementara waktu atau mengipasinya.
Nasi yang sudah mendingin akan memililki pati resisten yang membuat kadar gula darah tidak mudah naik dengan segera. Hal ini tentu akan jauh lebih kondusif bagi kondisi penderita diabetes.
Nasi putih yang sering kita konsumsi ternyata mempunyai indeks glikemik paling tinggi ketimbang nasi lainnya. Karena argumentasi inilah penderita diabetes lebih diusulkan untuk mengubahnya dengan beras jenis lainnya. Sebagai acuan, beras merah bisa menjadi pilihan karena indeks glikemiknya hanya 50. Selain itu, kadar seratnya juga jauh lebih tinggi.
Hal ini bermakna, selain mampu menghalangi kenaikan kadar gula darah dengan drastis, beras merah juga bisa membuat perut kenyang lebih lama sehingga mampu menolong penderita diabetes mengendalikan pola makan dengan lebih baik.
Selain nasi, tentukan untuk memeriksa lauk apa saja yang dikonsumsi demi menghalangi lonjakan kadar gula darah. Pakar kesehatan menyarankan penderita diabetes untuk mengonsumsi sayuran yang ditumis, dikukus, atau direbus. Konsumsi juga makanan dengan kandungan protein tinggi seperti daging tanpa lemak, telur, dan ikan laut. Hanya saja, seharusnya mereka tidak mengonsumsi gorengan lantaran kadar kalorinya cenderung tinggi.
Jangan sembarang pilih minum minuman manis mirip teh atau kopi anggun. Selain itu, tentukan untuk tidak asal pilih ngemil demi menghalangi lonjakan kadar gula darah.
Selain selaku media informasi kesehatan, kami juga menyebarkan postingan terkait bisnis.
Artikel bisnis dan investasi
No Comments