>

Gejala Dan Pengobatan Penyakit Sifilis Pada Pria Dan Wanita

administrator
18 Jun 2019 23:53
5 minutes reading

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > .

obat-sipilis-doktersehat

Bangjo.co.id – Penyakit sifilis yakni penyakit menular seksual yang disebabkan karena kuman Treponema pallidum (T.pallidum). Ada tiga tahap atau stadium penyakit sifilis yakni: stadium primer, sekunder, dan tersier. Lantas, obat sipilis apa yang bisa Anda gunakan?

Penyebab Sifilis

Sebelum menerangkan mengenai obat sipilis, penyakit ini sering kali telat terdiagnosis dan berakibat fatal karena tanda-tanda yang ditimbulkan pada stadium permulaan penyakit dapat hilang dengan sendirinya tanpa diobati, namun bergotong-royong penyakit tetap berlanjut menjadi stadium sekunder dan tertier. 

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) pada tahun 2015, mirip yang dilansir oleh Medical News Today, 60 persen masalah terinfeksi melalui kekerabatan seksual, terutama homoseksual.

Pengobatan penyakit sipilis juga mampu diberikan untuk pasangan seksual yang mempunyai risiko tinggi tertularnya sifilis. Obat sipilis yang utama adalah dengan antibiotik, terutama pada tahap permulaan supaya perjalanan penyakit tidak berjalan menjadi stadium selanjutnya.

Sifilis disebabkan ketika T. pallidum ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui aktivitas seksual. Sipilis juga dapat ditularkan dari ibu ke janin selama kehamilan, atau ke bayi dikala melahirkan. Kondisi ini disebut sifilis kongenital.

Penyakit sifilis tidak bisa ditularkan lewat kontak dengan benda-benda seperti gagang pintu dan bangku toilet.

Gejala Sifilis

Sipilis dikategorikan oleh tiga tahap dengan gejala bermacam-macam yang terkait dengan setiap tahap. Namun, dalam beberapa kasus, tidak ada tanda-tanda selama beberapa tahun.

Tahap menular mencakup stadium primer, sekunder, dan, kadang kala, fase laten permulaan. Sifilis tersier tidak menular, tetapi memiliki gejala paling berbahaya. Berikut yakni gejala sipilis yang harus Anda kenali, di antaranya:

 

1. Gejala sifilis primer

Gejala-gejala sifilis primer yakni adanya luka atau ulkus seperti sariawan yang tidak nyeri, berupa bundar dengan dasar yang higienis dan perabaan yang keras, disebut juga dengan chancres. Gejala ini dibarengi dengan adanya pembesaran kelenjar getah bening regional pada selangkangan. Gejala ini, sekitar 3 ahad sesudah terpapar.

Chancre mampu hilang dengan sendirinya tanpa meninggalkan bekas luka dalam waktu 3 hingga 6 ahad, tetapi tanpa pengobatan, penyakit ini mampu meningkat ke stadium berikutnya.

2. Gejala sifilis sekunder

Gejala sifilis sekunder meliputi:

  • Ruam yang tidak gatal yang mulai menyebar ke seluruh tubuh, termasuk telapak tangan dan telapak kaki. Ruam berwarna merah, atau cokelat kemerahan.
  • Nyeri otot.
  • Demam.
  • Sakit tenggorokan.
  • Kelenjar getah bening yang membesar.
  • Rambut rontok.
  • Sakit kepala.
  • Penurunan berat badan.
  • Kelelahan.

Gejala-tanda-tanda sifilis ini mampu sembuh beberapa ahad sehabis timbul, atau gejala mampu kembali berulang kali dalam periode yang lebih usang. Sama seperti sifilis primer, tanda-tanda sifilis sekunder yang tidak diobati dapat hilang sendiri tanpa pengobatan tetapi meningkat ke tahap laten dan lanjut

3. Sifilis tersier

Penyakit sifilis tersier mampu terjadi 10 hingga 30 tahun sehabis onset infeksi, lazimnya setelah periode latensi, di mana tidak ada gejala.

Gejala termasuk:

  • Kerusakan pada jantung, pembuluh darah, hati, tulang, dan sendi.
  • Gumma, atau pembengkakan jaringan lunak yang terjadi di mana saja pada tubuh.

Diagnosis Penyakit Sifilis

Seorang dokter akan melaksanakan investigasi fisik dan mengajukan pertanyaan ihwal riwayat seksual pasien sebelum melakukan tes klinis untuk memastikan.

Tes tergolong:

  • Tes darah: Ini mampu mendeteksi infeksi ketika ini atau masa lalu, lantaran antibodi kepada penyakit akan timbul selama beberapa tahun.
  • Cairan tubuh: Cairan dari chancre selama tahap primer atau sekunder dapat dievaluasi untuk penyakit.
  • Cairan serebrospinal: Ini mampu dikumpulkan lewat tulang belakang dan diperiksa untuk menguji apakah ada efek pada sistem saraf.

Oleh karena sipilis yakni infeksi menular seksual, pasangan seksual dari penderita sifilis harus dikerjakan edukasi dan juga dilakukan investigasi.

Pada dikala ini sudah tersedia akomodasi kesehatan untuk melakukan screening penyakit sifilis agar penyakit ini mampu terdeteksi dan dikerjakan lebih dini. Selain sifilis, screening juga berkhasiat untuk mendeteksi infeksi menular seksual yang lain dan penyakit HIV.

Cara Mengobati Sifilis

Penyakit ini mampu berhasil diobati pada tahap awal. Perawatan dini dengan penisilin sungguh penting, lantaran paparan jangka panjang terhadap penyakit ini mampu menimbulkan konsekuensi yang mengancam jiwa.

Selama stadium primer dan sekunder, pasien akan menerima suntikan intramuskular dari Benzathine penicillin G. Cara mengobati sifilis tersier akan membutuhkan 3 kali suntikan Benzathine penicillin G dengan interval mingguan.

Neurosifilis memerlukan suntikan intravena aqueous crystalline penicillin G setiap 4 jam selama 2 minggu untuk memerangi bakteremia dari metode saraf pusat (SSP). 

Menyembuhkan infeksi penyakit sifilis akan mencegah kerusakan lebih lanjut pada tubuh, dan praktik seksual yang kondusif mampu dilanjutkan, tetapi tidak mampu membatalkan kerusakan yang telah terjadi.

Sementara untuk mereka yang memiliki alergi terhadap obat penisilin atau apabila Benzathine penicillin G tidak tersedia, maka dapat diberikan obat alternatif seperti doxycycline, ceftriaxone atau azithromycin.

Perlu diketahui juga, sesudah melahirkan, bayi baru lahir yang terkena sipilis di rahim harus menjalani perawatan antibiotik.

Pengobatan dengan penisilin mempunyai efek samping yang disebut dengan reaksi Jarisch-Herxheimer yang merupakan reaksi tubuh kepada toxin yang dihasilkan oleh kuman yang mati karena penggunaan obat sipilis (antibiotik). Reaksi ini ditandai dengan demam, menggigil, mual dan sakit kepala, tekanan darah yang turun, kenaikan nadi dan ruam yang muncul kembali.

Gejala ini lazimnya timbul hari pertama pengobatan. Oleh lantaran itu, penggunaan obat penisilin harus di bawah pengawasan ketat oleh dokter.

Kapan aman bekerjasama seks?

Kontak seksual harus disingkirkan hingga:

  • Semua perawatan sudah akhir.
  • Tes darah menegaskan bahwa penyakit telah sembuh.

Walaupun pengobatan sifilis berhasil, diperlukan waktu beberapa bulan agar titer antibodi kepada sifilis turun ke batas wajar . Oleh lantaran itu, dokter akan mengawasi perjalanan penyakit dengan melaksanakan tes darah secara bersiklus sehabis pengobatan.

Pencegahan Sipilis

Tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko penyakit sifilis, termasuk:

  • Tidak berganti-ganti pasangan seksual.
  • Penggunaan kondom, walaupun ini cuma melindungi kepada luka genital dan bukan pada tubuh.
  • Tidak mengembangkan mainan seks.
  • Menghindari alkohol dan obat-obatan yang berpeluang menimbulkan praktik seksual yang tidak kondusif.

Memiliki penyakit ini tidak bermakna seseorang terlindung darinya. Setelah penyakit sifilis sembuh, kemungkinan sipilis mampu kambuh lagi.

Informasi kesehatan ini sudah ditinjau oleh dr. Patricia Aulia

Selain sebagai media berita kesehatan, kami juga membuatkan artikel terkait bisnis.

Artikel bisnis dan investasi

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

x
x