>
Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > .
Bangjo.co.id– Idiopatik Trombositopenik Purpura atau disebut penyakit ITP, yaitu suatu keadaan di mana badan tidak mempunyai cukup platelet (trombosit). Trombosit yaitu sel darah yang menolong menghentikan pendarahan dengan menempel bersama untuk membentuk gumpalan yang menutup luka kecil atau pecah.
Para peneliti percaya bahwa ITP yakni penyakit gangguan autoimun. Tubuh umumnya menciptakan antibodi melawan bisul, namun dalam ITP antibodi ini menyerang dan merusak trombosit sehat badan. Apa yang menjadikan ini tidak dimengerti. Penyakit ITP terjadi pada 50 sampai 150 orang per juta setiap tahun. Sekitar setengah dari orang yang terkena efek yakni belum dewasa. ITP dapat memengaruhi wanita 2 sampai 3 kali lebih sering daripada pria.
Istilah “idiopatik,” digunakan selaku keadaan sebelumnya, mempunyai arti “penyebab yang tidak diketahui.” Sebelumnya, nama ini dipakai lantaran penyebab ITP tidak dipahami dengan baik. Namun, sekarang terang bahwa tata cara kekebalan tubuh memainkan peran penting dalam pengembangan penyakit ITP, dengan demikian namanya yang lebih gres, trombositopenia imun.
Dalam ITP, tata cara kekebalan menghasilkan antibodi terhadap trombosit. Trombosit ini ditandai untuk dihancurkan dan dihilangkan oleh limpa, yang menurunkan jumlah trombosit. Sistem kekebalan badan juga mengusik sel-sel yang bertanggung jawab atas bikinan trombosit wajar , yang berikutnya dapat menurunkan jumlah trombosit dalam pemikiran darah.
Pada bawah umur, penyakit ITP lazimnya berkembang akut sehabis virus. Pada orang remaja, ITP biasanya berkembang seiring waktu.
ITP juga mampu diklasifikasikan selaku primer, terjadi sendiri, atau sekunder, terjadi bersamaan dengan keadaan lain. Sementara pemicu sekunder meliputi, penyakit autoimun, infeksi kronis, obat-obatan, kehamilan, dan kanker tertentu.
ITP yaitu penyakit yang tidak menular dan tidak dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain.
Penyakit Idiopatik Trombositopenik Purpura (ITP) terdiri dari dua jenis, berikut di antaranya:
Penyakit ITP akut yakni jenis ITP sementara atau jangka pendek. Biasanya berjalan kurang dari 6 bulan. Ini adalah jenis ITP yang paling biasa dan terjadi utamanya pada anak-anak, baik lelaki maupun perempuan, umumnya berusia antara 2 dan 4 tahun. Ini sering terjadi setelah seorang anak memiliki infeksi atau sakit dengan virus.
Penyakit ITP kronis bersifat jangka panjang, umumnya menjadikan tanda-tanda sakit ITP selama 6 bulan atau lebih. Sebagian besar memengaruhi orang cukup umur, tetapi adakala remaja atau anak-anak mampu mengembangkannya.
Pada penyakit ITP yang akut, gejalanya dapat muncul secara mendadak. Sementara pada stadium kronis, gejala sakit ITP akan timbul secara perlahan. Berikut gejalanya:
Dokter akan melaksanakan investigasi fisik lengkap dan akan mengajukan pertanyaan tentang riwayat kesehatan Anda dan obat-obatan yang diminum.
Dokter juga akan melakukan tes darah yang meliputi hitung darah lengkap. Tes darah juga mampu mencakup tes untuk mengevaluasi fungsi hati dan ginjal, tergantung pada tanda-tanda sakit ITP. Tes darah lanjutan yang mengusut antibodi trombosit juga dapat direkomendasikan.
Dokter juga akan meminta apusan darah, di mana sebagian darah diposisikan pada beling slide dan dilihat di bawah mikroskop untuk memverifikasi jumlah dan penampilan trombosit yang terlihat dalam jumlah darah lengkap.
Jika Anda memiliki jumlah trombosit yang rendah, dokter juga mampu memesan tes sumsum pada tulang. Jika menderita ITP, sumsum tulang Anda akan normal. Ini karena trombosit Anda hancur dalam aliran darah dan limpa sesudah mereka meninggalkan sumsum tulang. Jika sumsum tulang tidak wajar , jumlah trombosit yang rendah kemungkinan akan disebabkan oleh penyakit lain, bukan ITP.
Dokter akan memilih perawatan menurut jumlah trombosit yang Anda miliki dan seberapa sering dan seberapa banyak mengalami pendarahan. Dalam beberapa perkara, perawatan tidak diperlukan. Misalnya, anak-anak yang meningkatkan ITP akut lazimnya pulih dalam waktu enam bulan atau kurang tanpa perawatan apa pun.
Orang dewasa penderita ITP yang tidak terlalu parah mungkin juga tidak memerlukan perawatan. Namun, dokter tetap ingin mengawasi jumlah trombosit dan sel darah merah untuk menegaskan Anda tidak memerlukan perawatan di masa depan.
Jumlah trombosit yang menjadi terlalu rendah membuat Anda berisiko mengalami perdarahan spontan di otak dan organ yang lain. Jumlah sel darah merah yang rendah juga mampu menjadi mengambarkan perdarahan internal.
Jika Anda atau anak Anda memerlukan perawatan, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan selaku pengobatan pertama. Obat yang paling biasa dipakai untuk mengobati penyakit ITP di antaranya:
Dokter mungkin meresepkan kortikosteroid, seperti prednison (Rayos), yang bisa meningkatkan jumlah trombosit dengan menghemat acara metode kekebalan badan.
Jika perdarahan sudah mencapai tingkat kritis atau akan menjalani operasi dan perlu meningkatkan jumlah trombosit dengan cepat, Anda mungkin diberikan imunoglobulin intravena (IVIg).
Obat ini untuk orang yang mempunyai darah Rh-nyata. Seperti terapi IVIg, terapi ini dengan cepat meningkatkan jumlah trombosit, dan melakukan pekerjaan lebih cepat dibandingkan dengan IVIg. Namun, mempunyai imbas samping yang serius, sehingga individu mesti diseleksi dengan cermat untuk perawatan ini.
Obat ini adalah terapi antibodi yang menargetkan sel-sel kekebalan badan yang bertanggung jawab untuk memproduksi protein yang menyerang trombosit. Ketika obat ini mengikat sel-sel kekebalan, yang dikenal selaku sel B, mereka hancur. Ini mempunyai arti ada lebih minim sel B di sekitarnya, yang bermakna lebih sedikit sel yang tersedia untuk menciptakan protein yang menyerang trombosit. Namun, tidak terperinci apakah pengobatan ITP ini memiliki faedah jangka panjang.
Agonis reseptor trombopoietin, tergolong romiplostim (Nplate) dan eltrombopag (Promacta), menolong menghalangi memar dan pendarahan dengan menjadikan sumsum tulang memproduksi lebih banyak trombosit. Kedua obat ini sudah disetujui oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS (FDA) untuk pengobatan jumlah trombosit yang rendah karena ITP kronis.
Jika obat-obatan di atas tidak meningkatkan tanda-tanda sakit ITP Anda, dokter dapat memilih untuk meresepkan obat lain, termasuk:
Imunosupresan lazimnya menghalangi aktivitas keseluruhan metode kekebalan tubuh. Mereka tidak menargetkan komponen spesifik sistem kekebalan yang terkait dengan ITP. Ini tergolong, cyclophosphamide (Cytoxan), Azathioprine (Imuran, Azasan), dan mycophenolate (CellCept).
Namun, obat tersebut tersebut mempunyai imbas samping yang signifikan. Begitu sering mereka digunakan hanya dalam perkara-kasus parah yang belum menyikapi perawatan lain.
Helicobacter pylori merupakan bakteri yang menimbulkan sebagian besar tukak lambung, sudah dikaitkan dengan ITP pada beberapa orang. Terapi antibiotik untuk menetralisir H. pylori telah terbukti menolong meningkatkan jumlah trombosit pada individu tertentu.
Jika mengalami ITP parah dan obat-obatan tidak meningkatkan gejala atau jumlah trombosit Anda, dokter mungkin menyarankan operasi untuk mengangkat limpa Anda. Ini disebut splenectomy. Limpa Anda terletak di perut kiri atas.
Splenectomy biasanya tidak dikerjakan pada bawah umur lantaran tingginya tingkat penghematan spontan, atau kenaikan yang tidak disangka-sangka. Memiliki splenectomy juga meningkatkan risiko nanah kuman tertentu di masa depan.
Bahaya penyakit ITP yang parah atau meluas membutuhkan perawatan darurat. Kondisi ini umumnya tergolong transfusi trombosit pekat dan derma kortikosteroid intravena seperti metilprednisolon (Medrol), IVIg, atau perawatan anti-D.
Dokter mungkin juga akan menyarankan Anda untuk melakukan beberapa pergeseran pola hidup demi pengobatan untuk Idiopatik Trombositopenik Purpura, tergolong di antaranya:
Selain selaku media gosip kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
Artikel bisnis dan investasi
No Comments