>
Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > .
Bangjo.co.id– Banyak orang yang menduga jika pusing yang mereka idap ialah tanda dari problem hipertensi atau tekanan darah tinggi. Bahkan, ada orang yang langsung mengonsumsi mentimun atau minum obat penurun tekanan darah demi menanggulangi hal ini. Padahal, berdasarkan pakar kesehatan, pusing belum tentu membuktikan bahwa tekanan darah sedang tinggi.
Memang, beberapa masalah memberikan bahwa sakit kepala terkait dengan hipertensi, namun pakar kesehatan menyebut sekitar 70% dari total perkara sakit kepala disebabkan oleh hal-hal yang tidak dikenali dan tidak senantiasa terkait dengan tekanan darah badan.
Faktanya, cuma 5 persen pengidap hipertensi yang mengeluhkan sakit kepala. Hal ini mempunyai arti, kita tidak perlu pribadi menyimpulkan bahwa pusing yang dialami selaku tanda dari tekanan darah tinggi.
Pakar kesehatan menyebut hipertensi selaku problem kesehatan yang termasuk selaku silent killer atau pembunuh membisu-membisu. Hal ini mempunyai arti, duduk perkara kesehatan ini condong tidak menawarkan tanda-tanda yang jelas hingga balasannya mengakibatkan komplikasi mirip penyakit jantung, stroke, atau dilema kesehatan lainnya. Karena alasan inilah kita diminta untuk rutin mengusut tekanan darah demi mencegahnya.
Jika sampai tekanan darah naik dengan signifikan dan kita tidak mengganti gaya hidup untuk mengatasinya, maka risiko untuk terkena berbagai problem kesehatan akan meningkat. Bahkan, bisa jadi hal ini bisa menimbulkan maut secara tiba-tiba.
Sekitar 90 persen penderita hipertensi dikenali tidak mengalami tanda-tanda apapun. Bahkan, pada umumnya kasus kesehatan ini ditemukan secara tidak sengaja dikala melakukan pemeriksaan keadaan kesehatan yang lain. Masalahnya yakni hal ini menciptakan banyak orang baru menyadarinya ketika tekanan darah telah dalam level berbahaya.
Pakar kesehatan menyarankan orang-orang dengan keadaan sehat di usia lebih dari 18 tahun untuk memeriksakan tekanan darahnya tiga hingga lima tahun sekali. Sementara itu, orang-orang dengan usia lebih dari 40 tahun setidaknya melakukan investigasi tekanan darah satu tahun sekali demi membantu menangkal datangnya hipertensi.
Hipertensi kadang kala tidak menawarkan tanda-tanda yang jelas sehingga membuat pengidapnya tidak benar-benar menyadarinya. Hanya saja, sebagian orang ada yang mampu mengalami pergantian pada keadaan tubuhnya dikala tekanan darah meningkat hingga lebih dari 120/80 mmHg.
Berikut adalah beberapa gejala hipertensi yang biasa dialami:
Jika kita sudah mengalami beberapa gejala di atas, tak ada salahnya untuk memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter demi memutuskan penyebab tentu saja dan segera mengatasinya.
Pakar kesehatan menyebut ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan tekanan darah. Sebagai acuan, kita mesti mengubah pola makan menjadi lebih sehat dengan memperbanyak asupan serat dari sayur dan buah dan menurunkan asupan makanan berlemak seperti daging-dagingan atau gorengan.
Jika perlu, kita juga semestinya menurunkan asupan garam dan minuman berkafein mengenang kedua kandungan ini mampu meningkatkan tekanan darah dengan signifikan. Kita juga harus berhenti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol lantaran gaya hidup ini juga sangat buruk bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Tekanan darah juga bisa diturunkan dengan rutin berolahraga atau lebih aktif bergerak. Hal ini disebabkan oleh sirkulasi darah yang mau menjadi jauh lebih tanpa gangguan.
Selain sebagai media isu kesehatan, kami juga berbagi postingan terkait bisnis.
Artikel bisnis dan investasi
No Comments