>

Neuritis Optik: Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

administrator
18 Jun 2019 02:06
5 minutes reading

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > .

neuritis-optik-doktersehat

Bangjo.co.id – Ada pelbagai jenis peradangan (inflamasi) yang terjadi pada tubuh. Peradangan tersebut sifatnya bisa ringan, namun juga bisa cukup serius. Mata adalah salah satu organ tubuh yang juga kerap mengalami peradangan. Salah satu jenis radang pada mata yang perlu Anda waspadai ialah radang saraf mata tau Neuritis optik. Apa itu neuritis optik? Apa penyebab neuritis optik? Bagaimana cara mengobati neuritis optik?

Apa Itu Neuritis Optik?

Neuritis optik yaitu kondisi di mana terjadi peradangan (inflamasi) pada saraf optik yang menghubungkan antara otak dan mata. Kondisi ini lantas menyebabkan terkikisnya lapisan pelindung berjulukan myelin. Padahal, myelin ini berfungsi selaku penghantar pesan visual yang diterima mata untuk kemudian diteruskan ke otak.

Adanya inflamasi pada saraf optik tersebut mempunyai efek pada pesan visual yang tidak tersampaikan dengan baik. Akibatnya, penderita neuritis optik akan mengalami gangguan fungsi penglihatan. Neuritis optik yaitu penyakit yang bisa menyerang siapa saja, tetapi kaum hawa diklaim menjadi golongan yang paling rentan terserang penyakit ini, khususnya mereka yang berada di rentang usia 20 – 45 tahun.

Penyebab Neuritis Optik

Neuritis optik terjadi akhir adanya peradangan pada saraf optik yang menghubungkan antara mata dan otak. Penyebab neuritis optik ini sendiri disinyalir lantaran adanya abnormalitas metode kekebalan tubuh (autoimun), di mana autoimun yang semestinya melindungi tubuh dari penyakit malah berbalik menyerang, dalam perkara ini myelin yang diserang.

Penyakit-penyakit autoimun yang diklaim menjadi penyebab neuritis optik seperti neuromyelitis optica dan multiple sclerosis. Bahkan, penderita multiple sclerosis mempunyai risiko terkena neuritis optik sebesar 50 persen.

Di samping penyakit autoimun, beberapa aspek turut andil dalam menyebabkan terjadinya neuritis optik. Faktor-faktor yang dimaksud mencakup:

  • Wanita usia 20 – 45 tahun
  • Penyakit balasan nanah (campak, ensefalitis virus, gondok, lyme, ensefalitis virus, meningitis, sinusitis, TBC)
  • Sarcoidosis
  • Lupus
  • Diabetes
  • Kekurangan vitamin B12

Ciri dan Gejala Neuritis Optik

Neuritis optik ditandai oleh sejumlah ciri dan tanda-tanda. Penting bagi Anda untuk mengetahui ciri dan gejala neuritis optik (optic neuritis) agar bisa segera dilaksanakan penanganan medis, mengenang penyakit yang satu ini bisa berakibat fatal jika tidak segara diobati.

Anda kemungkinan mengalami neuritis optik apabila mengalami tanda-tanda-tanda-tanda selaku berikut:

1. Nyeri pada Mata

Mata yang terasa nyeri adalah ciri-ciri neuritis optik yang paling gampang dimengerti. Nyeri mata lantas bertambah parah apabila penderita neuritis optik menggerakkan matanya. Rasa nyeri biasanya terasa di penggalan mata dari mata.

2. Penurunan Fungsi Penglihatan

Selain itu, penderita neuritis optik juga lazimnya mengalami penurunan fungsi penglihatan pada matanya. Derajat gejala neuritis optik yang satu ini juga berlawanan tiap orangnya. Namun kebanyakan, kondisi ini bersifat sementara, artinya akan sembuh dalam kurun waktu tertentu, bisa hari, bulan, atau bahkan tahun.

Penurunan fungsi penglihatan ini terjadi dalam terhitung beberapa jam atau hari setelah peradangan muncul. Atau, kegiatan fisik mirip olahraga juga mempercepat penurunan pandangan. Sayangnya, ada beberapa kasus di mana turun atau bahkan hilangnya penglihatan terjadi secara permanen alias tidak bisa disembuhkan.

3. Dyschromatopsia

Dyschromatopsia ialah kondisi di mana mata tidak mampu mengidentifikasi warna dengan benar. Ini juga menjadi gejala neuritis optik yang lazim terjadi. Penderita neuritis optik akan merasa bahwa warna yang ia lihat tidak seterang sebagaimana mestinya.

4. Penyempitan Luas Pandang

Gejala neuritis optik lainnya yaitu menyempitnya luas pandang mata pada penderitanya. Mata biasanya tidak mampu untuk menangkap bayangan pada kepingan tepi dengan terang.

5. Photopsia

Photopsia yaitu tanda-tanda neuritis optik di mana mata penderitanya melihat kilauan cahaya (flash light) dan berkediip-kedip. Kilauan cahaya itu dapat tampakpada salah satu atau kedua mata

6. Uhtoff

Ciri-ciri neuritis optik yang satu ini ditandai dengan keadaan memburuknya penglihatan mata, yang lantas diiringi dengan peningkatan suhu tubuh penderitanya. Akan tetapi, uhtoff yakni tanda-tanda neuritis optik yang jarang terjadi.

Meskipun jarang terjadi, perlu diketahui bahwa neuritis optik bisa berujung pada kebutaan permanen. Oleh sebab itu, apabila Anda mengalami satu atau beberapa gejala di atas, secepatnya periksakan diri ke dokter guna dikerjakan investigasi neuritis optik dan langkah pengobatan medis.

Diagnosis Neuritis Optik

Guna menentukan penyakit neuritis optik yang diderita pasien, dokter akan melakukan serangakain tes investigasi neuritis optik. Tes pemeriksaan tersebut meliputi:

1. Anamnesis

Dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada pasien terkait keluhan yang dialami, seperti:

  • Sudah berapa usang kondisi ini berlangsung?
  • Apakah mempunyai riwayat penyakit yang lain?
  • Apakah ada alergi obat?

2. Pemeriksaan Fisik

Setelah itu, dokter akan mengusut keadaan fisik pasien, dalam hal ini organ mata, guna mengidentifikasi apakah ada gejala-gejala neuritis optik pada mata pasien.

Pemeriksaan fisik mata ini meliputi:

  • Tes reaksi pupil
  • Pemeriksaan struktur belakang mata dan saraf optik (oftamoloskopi)
  • Pemeriksaan mata dasar

3. Pemeriksaan Penunjang

Guna menguatkan diagnosis neuritis optik, dokter juga akan melaksanakan pemeriksaan pendukung, yang berisikan:

  • Optical Coherence Tomography (OCT), yakni untuk menyaksikan tingkat ketebalan serabut saraf retina
  • Visual Evoked Response (VER), yakni tes yang dilakukan guna menganalisis seberapa cepat konduksi elektrik yang terjadi pada saraf optic
  • MRI, yakni untuk mengusut keadaan otak
  • Tes darah, untuk mengusut sistem kekebalan tubuh

Pengobatan Neuritis Optik

Mengingat neuritis optik merupakan bentuk peradangan, maka obat neuritis optik yang lazim diberikan terhadap pasien merupakan obat-obatan dari golongan steroid. Steroid dengan takaran tinggi akan disuntikkan ke dalam darah pasien guna mempercepat proses penyembuhan. Steroid juga berfungsi untuk meredakan penyakit terkait neuritis optik, yakni multiple sclerosis.

Namun perlu dikenang, obat neuritis optik mempunyai sejumlah efek samping, mirip:

  • Berat tubuh mengalami kenaikan
  • Insomnia
  • Masalah lambung
  • Perubahan mood

Sementara itu, pada masalah di mana neuritis optik sudah parah sehingga tidak dapat diobati dengan steroid, dokter akan menawarkan immunoglobulin intravena (IVIG). Sementara neuritis optik akibat kekurangan vitamin B12 dapat diobati dengan menambah asupan vitamin B12.

Pencegahan Neuritis Optik

Faktor lingkungan dan gaya hidup memegang peranan penting dalam menghalangi neuritis optik. Beberapa hal sederhana yang dapat Anda lakukan guna menyingkir dari neuritis optik antara lain:

  • Tidak merokok (atau terpapar asap rokok)
  • Cukupi keperluan vitamin D
  • Vaksinasi influenza (influenza meningkatkan risiko multiple sclerosis)

Selain selaku media keterangan kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Artikel bisnis dan investasi

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

x
x