>
Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > .
Bangjo.co.id – Setiap orang melaksanakan acara olahraga dengan maksudnya masing-masing. Ada yang sekedar ingin menjaga kebugaran tubuh, menurunkan berat badan, hingga menanggulangi penyakit yang sedang diderita. Namun tanpa disadari, kegiatan olahraga ini usang-kelamaan menimbulkan pelakunya mengalami kecanduan olahraga. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Apa ciri-ciri kecanduan olahraga? Apa ancaman kecanduan olahraga?
Olahraga ialah aktivitas yang menyehatkan. Melakukan olahraga sangat dianjurkan jika Anda ingin memiliki tubuh yang sehat dan tidak gampang terserang penyakit. Selain itu, olahraga juga menjadi rutinitas sekiranya wajib dijalankan oleh para pelaku diet guna mendapatkan bentuk tubuh yang sesuai dengan impian.
Kendati demikian, entah karena alasan apa, ada keadaan di mana Anda mempunyai frekuensi berolahraga yang sangat banyak, bahkan jauh melampaui durasi olahraga yang semestinya. Jika sudah begini, maka Anda bisa dibilang kecanduan olahraga. Ironisnya, olahraga yang semestinya menyehatkan justru menjadi ‘bumerang’ yang dapat mengancam kesehatan mental dan fisik jika dilaksanakan secara berlebihan.
“Segala sesuatu yang berlebihan yakni tidak baik”, begitulah kira-kira perumpamaan yang sering kita dengar. Hal ini juga berlaku untuk kegiatan olahraga yang terlalu banyak alias kecanduan olahraga. Faktanya, olahraga mengakibatkan tubuh untuk melepaskan senyawa endorfin, sehingga hal ini mengakibatkan imbas ‘ketagihan’ sama mirip yang terjadi pada pecandu narkoba, atau seks.
Atas, dasar itu, kecanduan olahraga bisa membuat Anda merasakan ketergantungan, yang mana hal ini tentu saja mampu menggganggu kehidupan. Berikut ini adalah acuan ancaman kecanduan olahraga yang penting untuk Anda ketahui.
Anda tentu akan merasa kelelahan sehabis berolahraga, bukan? Olahraga memang kegiatan yang menyedot energi. Nah, bisa Anda bayangkan bagaimana dengan olahraga yang dikerjakan secara rutin.
Walaupun masakan, tambahan, dan istirahat bisa mengembalikan energi yang hilang akhir berolahraga, hal ini tidak akan memiliki efek signifikan bila kegiatan olahraga yang dilaksanakan sudah kelewat batas. Justru, usang-kelamaan stamina tubuh Anda akan mengalami penurunan dan berujung pada keadaan kelelahan yang sangat luar biasa.
Salah satu tujuan olahraga ialah untuk menurunkan berat badan bagi mereka yang sedang dalam program pembatasan makanan . Efektivitas olahraga untuk menurunkan berat tubuh memang sudah tidak disangsikan lagi, bahkan ahli medis sangat mengusulkan pelaku pembatasan makanan untuk berolahraga secara rutin selama pembatasan makanan berlangsung.
Akan tetapi, banyak dari pelaku pembatasan makanan yang terpancing untuk olahraga terus-menerus demi mempercepat penurunan berat badannya. Alhasil, ia pun menjadi kecanduan olahraga tanpa disadari. Berat badan mungkin turun, namun perlu dikenang bahwa ada efek kecanduan olahraga yang ‘mengintai’, yakni berat badan yang turun drastis sehingga jauh dari kata proporsional.
Oleh karena itu, berolahragalah sewajarnya. Nikmati prosesnya, pasti Anda akan tetap mendapat hasil terbaik dari acara diet yang dijalani.
Olahraga juga merupakan kegiatan yang rawan akan cedera. Apabila Anda kecanduan olahraga, terlebih lagi olahraga yang dilaksanakan termasuk berat, maka risiko cedera sudah tentu akan kian besar. Bukan mustahil juga cedera yang dialami tersebut akan terjadi berulang-ulang, dari yang sifatnya cedera ringan hingga cedera serius.
Bahaya kecanduan olahraga ini tentu saja akan mengganggu kegiatan Anda, bukan? Belum lagi, ongkos pengobatan yang mesti dikeluarkan guna menangani cedera yang parah.
Berolahraga membutuhkan ‘materi bakar’ berbentukvitamin dan nutrisi penting lainnya. Selain selaku sumber energi, nutrisi dan vitamin dibutuhkan guna menjaga keseimbangan tubuh pasca olahraga.
Efek kecanduan olahraga pada risikonya hanya akan menciptakan nutrisi dan vitamin di dalam tubuh ‘terkuras’, walaupun Anda sudah berusaha untuk tetap menyuplai keduanya setelah selesai berolahraga. Sebelum keduanya melaksanakan tugasnya untuk mengembalikan energi, Anda sudah ‘menggunakannya’ kembali untuk olahraga selanjutnya.
Akibatnya, terjadi ketidakseimbangan antara asupan nutrisi dan vitamin dengan aktivitas fisik berlebih yang Anda kerjakan. Alih-alih sehat, yang terjadi justru tubuh kelemahan vitamin dan nutrisi.
Bahaya kecanduan olahraga yang satu ini sudah menyantap korban. Adalah Katherine Schreiber, seorang wanita asal New York, Amerika Serikat, yang juga penulis buku “The Truth About Exercise Addiction: Understanding the Dark Side of Thinspiration”.
Pada awalnya, Schreiber berolahraga dengan niatan untuk menurunkan berat badannya. Lambat laun, aktivitas olahraga yang ia kerjakan kian meningkat frekuensinya, bahkan bisa hingga tiga kali dalam sehari. Petaka pun timbul sewaktu wanita ini mendapati dirinya tidak mengalami menstruasi selama 2 tahun lamanya. Tak hanya itu, ia mengaku juga sempat mengalami kondisi saraf terjepit.
Sama seperti candu pada umumnya, imbas kecanduan olahraga juga meliputi terganggunya interaksi sosial antara si pecandu dengan lingkungan sekitarnya.
Akibat terlalu bahagia berolahraga, pecandu olahraga jadi hanya konsentrasi pada kegiatan olahraganya, alih-alih berinteraksi dengan keluarga atau sobat-teman. Hal ini pastinya akan membawa efek negatif bagi kehidupannya. Manusia yakni makhluk sosial sehingga walau bagaimanapun tetap memerlukan interaksi satu sama lain.
Lantas, bagaimana seseorang bisas dikatakan selaku pecandu olahraga? Secara garis besar, ciri-ciri kecanduan olahraga terdiri dari sejumlah faktor berikut ini:
Jika gejala di atas menggambarkan keadaan Anda sekarang ini, maka bisa ditentukan Anda mengalami kecanduan olahraga dan mungkin memerlukan panduan konseling guna menghilangkan candu ini.
Guna menghindari Anda dari efek kecanduan olahraga yang notabene sama sekali tidak baik, beberapa cara menghilangkan kecanduan olahraga berikut ini mungkin bisa dijalankan:
Itu dia info mengenai kecanduan olahraga dan efeknya terhadap kesehatan fisik dan mental. Semoga bermanfaat!
Selain selaku media gosip kesehatan, kami juga mengembangkan postingan terkait bisnis.
Artikel bisnis dan investasi
No Comments