>
Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > .
Bangjo.co.id – Jika selama ini Anda dekat dengan perumpamaan ‘hipotermia’ selaku sebuah kondisi yang mana terjadi penurunan suhu inti tubuh, maka sejatinya ada juga yang disebut selaku ‘hipertermia’ di mana yang terjadi yaitu sebaliknya, yakni suhu inti tubuh mengalami peningkatan yang sungguh drastis dari suhu tubuh normal. Ketahui apa itu hipertermia, penyebab hipertermia, hingga cara menangani hipertermia.
Hipertermia ialah istilah untuk menggambarkan kondisi naiknya suhu inti tubuh jauh melampaui suhu wajar . Seseorang mengalami hipertermia manakala tubuhnya memiliki ketidakmampuan untuk menahan suhu panas yang ada di sekitar. Akibatnya, tubuh akan merasa kepanasan, kendati sedang tidak mengalami demam yang biasanya dikaitkan dengan tubuh panas.
Hipertermia yakni kondisi tubuh ‘overheated’, yang mana hal ini rentan dialami oleh anak bayi sampai usia 4 tahun, pun mereka yang memiliki berat badan berlebih (obesitas), kerap beraktivitas di luar ruangan, hingga lansia dengan rentang usia di atas 65 tahun. Hipertermia dilarang dianggap enteng lantaran sama mirip ‘saudaranya’ yakni hipotermia, kondisi ini bisa berakibat fatal jikalau tak secepatnya ditangani.
Tubuh yang terpapar suhu panas menjadi penyebab hipertermia yang paling utama. Hal ini lazimnya terjadi apabila Anda sedang berada di daerah yang mempunyai suhu tinggi, mirip pabrik, area kebakaran, atau luar ruangan yang terpapar sinar matahari secara eksklusif.
Aktivitas fisik yang dikerjakan dalam rentang waktu cukup lama juga turut andil dalam memaksimalkan suhu inti tubuh hingga mengalami hipertermia. Sementara itu, konsumsi obat-obatan mirip obat untuk penyakit jantung dan obat diuretik memiliki pengaruh pada penurunan kesanggupan tubuh untuk memproduksi keringat yang berfungsi sebagai ‘pendingin’ tubuh.
Hipertermia juga dipengaruhi oleh sejumlah aspek risiko, yaitu:
Berdasarkan ciri dan gejalanya, hipertermia dikelompokkan ke dalam berbagai jenis, dari yang terbilang ringan hingga berat sekalipun. Berikut ini adalah jenis-jenis hipertermia beserta gejala hipertermia yang perlu Anda pahami.
Heat fatigue ialah jenis hipertermia yang terjadi balasan seseorang berada di daerah yang terlalu panas dalam waktu yang cukup usang. Hipertermia jenis ini bisa berakibat pada kondisi stres dan ketidaknyamanan pada tubuh.
Ciri dan tanda-tanda hipertermia heat fatigue yaitu:
Heat depresi yakni kondisi di mana tubuh yang terlalu usang terpapar suhu tinggi tidak lagi bisa untuk menahan paparan suhu tersebut. Selain berada di daerah panas, menggunakan busana yang terlalu tebal ketika udara sedang lembap juga menjadi penyebab hipertermia yang satu ini.
Heat depresi ditandai dengan gejala sebagai berikut:
Jenis hipertermia heat rash ini dikaibatkan oleh adanya penyumbatan pada dan pembengkakan pada kanal keringat. Akibatnya, keringat yang seharusnya bertugas untuk mendinginkan tubuh dikala terpapar panas tidak dapat menjalankan tugasnya.
Anak bayi menjadi kalangan usia yang rentan terkena heat rash, walaupun tak menutup kemungkinan orang sampaumur juga bisa mengalaminya. Ciri atau tanda-tanda heat rash yakni timbul ruam berwarna kemerahan pada kulit yang disertai rasa gatal.
Manakala Anda melakukan olahraga atau acara lainnya di tempat panas dalam kurun waktu berjam-jam, kemudian merasakan kram pada otot yang teramat sakit, hal ini kemungkinan merupakan menerangkan dari heat cramps.
Heat cramps tergolong ke dalam jenis hipertermia. Kondisi kram tersebut biasanya menyerang otot bahu, paha, dan betis.
Sebagaimana hipertermia pada umumnya, heat syncope yaitu kondisi yang diakibatkan oleh ketidakmampuan tubuh dalam menyesuaikan diri dengan iklim atau suhu di sekitarnya (aklimatisasi). Selain itu, kehilangan cairan tubuh juga menjadi penyebab hipertermia yang satu ini.
Ciri dan gejala hipertermia heat syncope berupa kepala pusing yang berujung pada kondisi pingsan (sinkop) pasca Anda terlalu usang berdiri atau bangkit datang-datang dari posisi berbaring.
Aktivitas fisik yang berat ditambah kondisi lingkungan yang bersuhu tinggi selanjutnya berpengaruh padda terjadinya hipertermia heat exhaustion. Di samping tubuh yang mengalami kenaikan suhu jauh di atas normal, jenis hipertermia ini akan membuat denyut nadi Anda berdetak lebih cepat, pun buatan keringat yang berlebih.
Apakah Anda pernah duduk di daerah yang panas dalam waktu yang cukup lama, kemudian secara tiba-datang tubuh merasakan panas yang tidak masuk akal? Jika ya, maka kondisi ini disebut selaku heat edema.
Heat edema lantas juga dibarengi oleh tanda-tanda lainnya, yakni pembengkakan yang terjadi pada area tangan dan kaki.
Guna memastikan apakah Anda mengalami hipertermia atau tidak, sering kali juga membutuhkan diagnosis dari dokter. Oleh sebab itu, manakala mengalami satu atau lebih ketimbang tanda-tanda di atas, baiknya secepatnya periksakan diri ke dokter supaya mampu dipastikan jenis hipertermia apa yang dialami, dan penanganan medis yang tepat mampu dikerjakan.
Umumnya, dokter akan terlebih dahulu menanyakan riwayat medis pasien, berikut acara fisik yang kerap dilaksanakan serta apa saja yang sudah dilakukan dalam mengatasi ganjalan. Setelah itu, dokter akan menyelidiki kondisi fisik pasien dengan merujuk pada ciri dan gejala khas hipertermia.
Dokter juga akan menilik pasien memakai thermometer. Apabila suhu tubuh pasien berada di atas 40 derajat celcius, maka dapat ditentukan kalau pasien mengalami hipertermia.
Sama mirip hipotermia, hipertermia mampu berujung pada akhir hayat bila tidak segera ditangani. Beberapa langkah pengobatan hipertermia meliputi:
Jika cara-cara di atas belum juga menciptakan hipertermia mereda, segera datangi dokter supaya bisa ditangani lebih lanjut.
Mengingat hipertermia disebabkan oleh paparan suhu tinggi, maka cara mencegah hipertermia yang bisa Anda lakukan adalah:
Selain sebagai media gosip kesehatan, kami juga menyebarkan postingan terkait bisnis.
Artikel bisnis dan investasi
No Comments