>
Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > .
Bangjo.co.id – Leishmaniasis adalah penyakit balasan infeksi parasit. Penyakit ini ditularkan lewat gigitan lalat sandfly betina (sejenis lalat penghisap darah) yang terinfeksi. Terdapat 3 jenis penyakit leishmaniasis yang memiliki tingkat keparahan yang berlainan dan menyerang bagian tubuh yang berlawanan. Ketahui selengkapnya wacana leishmaniasis mulai dari penyebab, jenis, gejala, pengobatan, hingga pencegahannya berikut.
Leishmaniasis ialah penyakit infeksi yang disebabkan lantaran benalu leishmania. Parasit ini hidup di beberapa spesies lalat sandfly yang terinfeksi. Umumnya lalat sandfly yang membawa parasit ini hidup di wilayah tropis dan subtropis.
Seringkali kawasan endemis leishmaniasis merupakan kawasan terpencil yang mempunyai sumber daya terbatas untuk menanggulangi penyakit ini. Dilansir dari Healthline, penyakit leishmaniasis merupakan jenis penyakit infeksi parasit kedua yang mematikan setelah malaria.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa penyebab leishmaniasis adalah parasit leishmania. Parasit ini tinggal dan berkembang biak pada lalat sandfly dan insan dapat terinfeksi oleh lantaran gigitan lalat tersebut. Sandfly ialah sejenis lalat penghisap darah yang kemudian menciptakan telur.
Selain penularan lewat gigitan lalat, manusia yang terinfeksi juga dapat menularkan penyakit ini apabila mendonorkan darahnya ke orang lain.
Beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan penyebaran dan penularan penyakit leishmaniasis. Berikut yakni beberapa faktor risiko tinggi leishmaniasis:
Infeksi parasit leishmania dapat menyebabkan 3 jenis penyakit yang berlainan. Berikut adalah 3 jenis leishmaniasis:
Gejala leishmaniasis berlawanan-beda menurut jenisnya. Berikut yaitu banyak sekali tanda-tanda leishmaniasis:
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa cutaneous leishmaniasis merupakan bentuk Leishmaniasis yang paling kerap ditemukan dan yang paling ringan. Gejala khas dari cutaneous leishmaniasis yaitu
Jenis leishmaniasis ini lebih jarang didapatkan ketimbang cutaneous leishmaniasis, namun lebih berbahaya. Pada beberapa kasus, mucocutaneous leishmaniasis disebabkan lantaran penyakit leishmania yang pada kulit, yang kemudian menyebar dan menyerang membran mukosa mirip hidung, lisan dan tenggorokan.
Gejala klinis mucocutaneous leishmaniasis mencakup:
Jenis Leishmaniasis yang paling berbahaya lantaran menyerang organ-organ dalam seperti hati dan limpa. Gejala visceral leishmaniasis meliputi:
Dokter akan melakukan wawancara spesifik seperti apakah pasien mempunyai riwayat bepergian ke kawasan endemis. Setelah itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh pada kulit, verbal, hidung dan palpasi (perabaan) organ dalam.
Dokter mampu meminta investigasi biopsi kulit, yakni mengambil sebagian kecil sampel pada kulit untuk dilihat di bawah mikroskop untuk mengonfirmasi diagnosis. Apabila didapatkan pembesaran hati atau limpa pada investigasi fisik, dokter dapat meminta pemeriksaan biopsi sumsum tulang belakang dan investigasi darah.
Pengobatan leishmaniasis juga bergantung pada jenisnya. Umumnya cutaneous leishmaniasis mampu sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Namun biasanya dokter tetap merekomendasikan pengobatan untuk mempercepat penyembuhan dan meminimalisir komplikasi.
Sedangkan untuk mucocutaneous dan visceral leishmaniasis harus secepatnya diobati lantaran berpotensi untuk menimbulkan komplikasi yang fatal. Mucocutenous dan visceral leishmaniasis mampu diobati dengan obat-obatan anti parasitik seperti Amphoterisin B dan Paramomycin.
Belum tersedia vaksin untuk mencegah penyakit leishmaniasis. Pencegahan cuma mampu dilakukan dengan cara menghindari gigitan lalat sandfly. Berikut yaitu beberapa pencegahan yang mampu Anda kerjakan jikalau ingin berpergian atau tinggal ke kawasan endemis leishmaniasis:
Sumber:
Selain selaku media keterangan kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
Artikel bisnis dan investasi
No Comments