>

Leishmaniasis: Penyebab, Gejala, Pengobatan

administrator
13 Jun 2019 21:36
5 minutes reading

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > .

leishmaniasis-doktersehat

Bangjo.co.id – Leishmaniasis adalah penyakit balasan infeksi parasit. Penyakit ini ditularkan lewat gigitan lalat sandfly betina (sejenis lalat penghisap darah) yang terinfeksi. Terdapat 3 jenis penyakit leishmaniasis yang memiliki tingkat keparahan yang berlainan dan menyerang bagian tubuh yang berlawanan. Ketahui selengkapnya wacana leishmaniasis mulai dari penyebab, jenis, gejala, pengobatan, hingga pencegahannya berikut.

Apa Itu Leishmaniasis?

Leishmaniasis ialah penyakit infeksi yang disebabkan lantaran benalu leishmania. Parasit ini hidup di beberapa spesies lalat sandfly yang terinfeksi. Umumnya lalat sandfly yang membawa parasit ini hidup di wilayah tropis dan subtropis.

Seringkali kawasan endemis leishmaniasis merupakan kawasan terpencil yang mempunyai sumber daya terbatas untuk menanggulangi penyakit ini. Dilansir dari Healthline, penyakit leishmaniasis merupakan jenis penyakit infeksi parasit kedua yang mematikan setelah malaria.

Penyebab Leishmaniasis

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa penyebab leishmaniasis adalah parasit leishmania. Parasit ini tinggal dan berkembang biak pada lalat sandfly dan insan dapat terinfeksi oleh lantaran gigitan lalat tersebut. Sandfly ialah sejenis lalat penghisap darah yang kemudian menciptakan telur.

Selain penularan lewat gigitan lalat, manusia yang terinfeksi juga dapat menularkan penyakit ini apabila mendonorkan darahnya ke orang lain.

Faktor risiko

Beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan penyebaran dan penularan penyakit leishmaniasis. Berikut yakni beberapa faktor risiko tinggi leishmaniasis:

  • Parasit leishmania banyak ditemukan di kawasan tropis dan subtropis mirip Afrika, America, Middle East, Mediterranian. Orang yang bepergian ke negara-negara tersebut mempunyai risiko tinggi tertular penyakit ini.
  • Kondisi sosial ekonomi yang rendah. Kemiskinan mampu meningkatkan risiko leishmaniasis. Kondisi ini termasuk pemukiman dan keadaan sanitasi buruk yang meningkatkan jumlah tempat meningkat biak lalat sandfly dan membuat lebih mudah jalan masuk lalat tersebut ke insan.
  • Kekurangan protein, zat besi, vitamin A, dan zinc mampu meningkatkan risiko infeksi leishmaniasis
  • Kekebalan tubuh yang rendah mirip pada orang HIV.

Jenis Leishmaniasis

Infeksi parasit leishmania dapat menyebabkan 3 jenis penyakit yang berlainan. Berikut adalah 3 jenis leishmaniasis:

  • Cutaneous leishmaniasis, jenis leishmaniasis yang menyerang kulit. Jenis ini merupakan yang paling biasa ditemui dan merupakan yang paling ringan dari ketiga jenis leishmaniasis.
  • Mucocutaneous leishmaniasis, merupakan jenis leishmaniasis yang menyerang kulit dan mukosa.
  • Visceral leishmaniasis, dikenal juga dengan nama kala-azar. Jenis leishmaniasis ini menyerang organ dalam tubuh dan merupakan jenis leishmaniasis paling serius dan dapat berakibat fatal.

Gejala Leishmaniasis

Gejala leishmaniasis berlawanan-beda menurut jenisnya. Berikut yaitu banyak sekali tanda-tanda leishmaniasis:

1. Gejala cutaneous leishmaniasis

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa cutaneous leishmaniasis merupakan bentuk Leishmaniasis yang paling kerap ditemukan dan yang paling ringan. Gejala khas dari cutaneous leishmaniasis yaitu

  • Adanya ulkus atau luka bergaung (seperti sariawan tetapi pada kulit), luka ini timbul beberapa ahad sesudah tergigit oleh sandfly.
  • Timbulnya bintik kecil kemerahan sebagai gejala awal sesudah tergigit, kian usang dapat membesar membentuk benjolan seperti bisul yang dapat pecah sehingga mengakibatkan luka bergaung.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.

2. Gejala mucocutaneous leishmaniasis

Jenis leishmaniasis ini lebih jarang didapatkan ketimbang cutaneous leishmaniasis, namun lebih berbahaya. Pada beberapa kasus, mucocutaneous leishmaniasis disebabkan lantaran penyakit leishmania yang pada kulit, yang kemudian menyebar dan menyerang membran mukosa mirip hidung, lisan dan tenggorokan.

Gejala klinis mucocutaneous leishmaniasis mencakup:

  • Hidung tersumbat
  • Keluarnya cairan dari hidung
  • Mimisan
  • Kesulitan bernapas.

3. Gejala visceral leishmaniasis (Kala Azar)

Jenis Leishmaniasis yang paling berbahaya lantaran menyerang organ-organ dalam seperti hati dan limpa. Gejala visceral leishmaniasis meliputi:

  • Demam
  • Perasaan lemah dan lesu
  • Penurunan berat badan yang drastis
  • Pembesaran pada hati, limpa dan kelenjar getah bening.

Diagnosis Leishmaniasis

Dokter akan melakukan wawancara spesifik seperti apakah pasien mempunyai riwayat bepergian ke kawasan endemis. Setelah itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh pada kulit, verbal, hidung dan palpasi (perabaan) organ dalam.

Dokter mampu meminta investigasi biopsi kulit, yakni mengambil sebagian kecil sampel pada kulit untuk dilihat di bawah mikroskop untuk mengonfirmasi diagnosis. Apabila didapatkan pembesaran hati atau limpa pada investigasi fisik, dokter dapat meminta pemeriksaan biopsi sumsum tulang belakang dan investigasi darah.

Pengobatan Leishmaniasis

Pengobatan leishmaniasis juga bergantung pada jenisnya. Umumnya cutaneous leishmaniasis mampu sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Namun biasanya dokter tetap merekomendasikan pengobatan untuk mempercepat penyembuhan dan meminimalisir komplikasi.

Sedangkan untuk mucocutaneous dan visceral leishmaniasis harus secepatnya diobati lantaran berpotensi untuk menimbulkan komplikasi yang fatal. Mucocutenous dan visceral leishmaniasis mampu diobati dengan obat-obatan anti parasitik seperti Amphoterisin B dan Paramomycin.

Pencegahan Leishmaniasis

Belum tersedia vaksin untuk mencegah penyakit leishmaniasis. Pencegahan cuma mampu dilakukan dengan cara menghindari gigitan lalat sandfly. Berikut yaitu beberapa pencegahan yang mampu Anda kerjakan jikalau ingin berpergian atau tinggal ke kawasan endemis leishmaniasis:

  • Menggunakan pakaian tertutup seperti celana panjang, baju lengan panjang (baju diselipkan ke dalam celana bila perlu), dan kaus kaki tinggi.
  • Menggunakan obat nyamuk pada penggalan tubuh yang tidak tertutup baju mirip pada penggalan ujung tangan dan kaki.
  • Menyemprotkan insektisida pada ruang tidur.
  • Tidur di permukaan lantai yang lebih tinggi dari suatu bangunan, serangga akan lebih sulit untuk melayang lebih tinggi.
  • Gunakan pendingin ruangan bila memungkinkan, kipas angin juga mampu membuat sandfly kesusahan melayang.
  • Hindari keluar rumah ketika senja dan fajar, karena sandfly lebih aktif pada waktu tersebut.
  • Gunakan kelambu yang diselipkan di Kasur dan mampu perlu disemprotkan insektisida. Ukuran sandfly lebih kecil dari nyamuk sehingga memerlukan kelambu yang lebih rapat.

 

Sumber:

  1. Leishmaniasis – https://www.who.int/news-room/fact-sheets/rincian/leishmaniasis diakses 13 Juni 2019
  2. Leishmaniasis – https://www.healthline.com/health/leishmaniasis diakses 13 Juni 2019

Selain selaku media keterangan kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Artikel bisnis dan investasi

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

x
x