>
Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > .
Bangjo.co.id– Saat libur Idulfitri, banyak orang yang secara tidak sadar mengonsumsi gula dalam jumlah banyak. Tak hanya mengonsumsi kudapan manis seperti nastar, biskuit, dan lain-lain, kita juga sering mengonsumsi minuman manis menyegarkan. Selain itu, saat kita pergi ke berbagai daerah, tanpa disadari juga mengonsumsi kuliner atau minuman tinggi gula. Masalahnya yakni kebiasaan mengonsumsi gula dengan berlebihan bisa menyebabkan efek yang tidak baik.
Meskipun bisa menciptakan rasa makanan dan minuman menjadi lebih enak, dalam realitanya konsumsi gula berlebihan bisa menyebabkan peningkatan berat badan, risiko diabetes, dan duduk perkara kesehatan serius yang lain.
Berikut yakni beberapa tanda kalau asupan gula sudah berlebihan yang harus diwaspadai.
Semakin sering kita mengonsumsi masakan atau minuman tinggi gula, kian kita ketagihan dan terus menginginkannya. Hal ini disebabkan oleh gula yang dapat meningkatkan buatan dopamine di dalam otak. Otak yang merasa senang pun terus menagihnya.
Pakar kesehatan Brooke Alpert, MS, RD bahkan menyebut gula selaku salah satu materi makanan paling adiktif bagi insan. Hal ini disebabkan oleh kemampuannya dalam mengacaukan hormon di dalam tubuh. Dampak ketagihan gula ini bahkan dianggap tak kalah berpengaruh dibandingkan dengan kecanduan merokok.
Melihat fakta ini, kalau kita mulai terus menginginkan asupan yang manis-manis, besar kemungkinan hal ini disebabkan oleh asupan gula yang berlebihan.
Terlalu banyak mengonsumsi kuliner atau minuman manis ternyata juga akan menawarkan pengaruh besar bagi indera perasa dan selera makan kita. Kita akan menganggap rasa lain kurang bisa menunjukkan kepuasan dan kesudahannya terus membuat kita menginginkan asupan yang manis-manis lebih banyak.
Jika kita sudah mulai mencicipi pergantian ini pada lidah kita dan menilai makanan yang kurang manis kurang bisa memperlihatkan rasa puas, besar kemungkinan hal ini dipicu oleh konsumsi gula yang berlebihan.
Sebenarnya, gula bisa dijadikan sumber energi tubuh, namun pakar kesehatan justru menyebut konsumsi gula dengan berlebihan bisa menimbulkan tubuh menjadi kekurangan energi dan mudah lemas. Hal ini disebabkan oleh terjadinya lonjakan bikinan insulin di dalam tubuh demi memetabolisme gula dalam jumlah banyak yang kemudian disertai dengan penurunan jumlah kadar gula darah dengan drastis. Hal inilah yang membuat tubuh justru menjadi gampang lemas dan lelah.
Pakar kesehatan menyebut tubuh akan terasa lebih berenergi bila kadar gula darah berada dalam kondisi stabil. Jika konsumsi gula berlebihan dan tidak diimbangi dengan konsumsi protein dan serat, maka kadar gula darah akan mudah naik turun dan hasilnya membuat tubuh kurang berenergi.
Tak hanya mensugesti energi tubuh, kekacauan kadar gula darah akibat konsumsi gula dengan berlebihan juga akan berimbas pada terganggunya situasi hati dan kondisi mental secara drastis. Bahkan, kita juga akan kesulitan untuk berpikir dengan jernih, berfokus, hingga mengalami problem dalam mengingat.
Sebenarnya, efek yang akan paling terasa jika hingga mengonsumsi gula dengan berlebihan ialah mengalami kenaikan berat badan. Hal ini disebabkan oleh tingginya asupan kalori yang dimakan. Jika kita tidak mengimbanginya dengan pola hidup yang aktif atau berkala berolahraga, maka berat badan tentu akan lebih cepat naik.
Masalahnya ialah telah menjadi diam-diam umum bila kenaikan berat tubuh bisa meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit berbahaya. Karena argumentasi inilah sebaiknya memang kita menghalangi konsumsi gula agar tidak berlebihan.
Selain sebagai media gosip kesehatan, kami juga mengembangkan postingan terkait bisnis.
Artikel bisnis dan investasi
No Comments