>
Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > .
Bangjo.co.id – Selama ini kita senantiasa menilai jika cuilan badan yang bisa terkikis perlahan-lahan adalah lemak. Kalau lemak yang ada di dalam tubuh terkikis perlahan-lahan, artinya tubuh akan menjadi lebih lean. Selain lemak, ternyata badan juga bisa mengalami pengikisan otot. Berbeda dengan lemak, pengikisan otot atau muscle wasting sangat berbahaya untuk badan.
Otot terkikis atau muscle wasting bisa terjadi pada siapa pun dan penyebabnya sungguh banyak. Terkadang kita tidak sadar kalau otot yang kita miliki terkikis perlahan-lahan seiring dengan berjalanya waktu. Berikut penyebab dari muscle wasting.
Amyotrophic lateral sclerosis atau sering disebut dengan ALS ialah gangguan saraf yang menjadikan tubuh tidak bisa menggerakkan otot. Gangguan ini menimbulkan seseorang sukar bergerak bahkan dengan kemauannya sendiri. Kalau otot tidak dipakai dalam jangka waktu lama lazimnya akan mengecil dengan sendirinya.
Kondisi ALS yang cukup langka ini belum dimengerti penyebabnya. Namun, begitu seseorang mengalami ALS, mereka akan mengalami penurunan kekuatan otot perlahan-lahan hingga tidak bisa dipakai sama sekali.
Multiple sclerosis atau MS ialah penyakit autoimun yang menyerang sel pada saraf. Akibat diserang oleh daya tahan tubuh, saraf menjadi rusak dengan sendirinya dan beberapa alat gerak jadi cenderung kaki. Kaki dan tangan jadi susah digerakkan sehingga otot mengalami penyusutan.
Kondisi MS ini bisa dialami oleh semua orang. Namun, wanita condong mudah mengalami gangguan ini dan mempunyai efek banyak pada kesehatannya. Tidak pada alat gerak mirip kaki dan tangan saja.
Muscular dystrophy yakni penyakit atau kelainan genetik yang bisa menurun dari satu generasi ke generasi. Seseorang yang mempunyai penyakit ini akan gampang sekali mengalami penurunan kekuatan otot. Penderita akan susah menggerakkan kaki dan tangannya. Selain itu, mereka juga sukar mengangkat benda yang berat.
Selain penurunan kekuatan otot pelan-pelan atau progresif, massa dari otot juga perlahan-lahan akan menipis. Seseorang dengan penyakit ini cenderung memiliki badan yang kecil dan jarang sekali mempunyai otot.
Penyakit ini mengakibatkan saraf motorik menjadi lemah dan menjadikan fungsi dari otot juga ikut anjlok dengan sendirinya. Penyakit juga cukup progresif dan mengakibatkan tubuh seseorang jadi melemah dengan sendirinya.
Biasanya potongan badan yang paling terdampak adalah yang bersahabat dengan tulang belakang. Otot yang ada di area itu akan sulit digerakkan dan kemungkinan mengalami penyusutan akan sangat besar.
Beberapa orang direkomendasikan untuk melaksanakan bed rest atau istirahat yang usang di atas kawasan tidur. Hal ini dilaksanakan untuk mempercepat penyembuhan dan tubuh bisa kembali sehat mirip sedia kala. Meski bertujuan untuk mempercepat penyembuhan, melaksanakan bed rest cukup lama bisa membuat otot di badan tidak bekerja dengan optimal.
Mereka yang sudah sembuh dari penyakit lazimnya akan sulit berlangsung karena tubuh butuh mengikuti keadaan. Otot juga menjadi lebih kaku dan kemungkinan besar menyusut dengan sendirinya. Penyusutan ini biasanya cuma berjalan sementara dan tubuh akan membaik jika badan menerima suplai nutrisi yang banyak proteinnya.
Seseorang yang mengalami malnutrisi akan sulit sekali mendapatkan nutrisi yang baik untuk badan. Padahal saban hari badan membutuhkan lemak, protein, dan karbohidrat dalam jumlah besar. Kalau kalori yang masuk ke dalam badan mengalami penurunan, kemungkinan besar otot juga akan terkikis.
Kalau Anda tak maumengalami penyusutan otot, penuhi kebutuhan nutrisi setiap harinya. Kalau ingin diet, kerjakan dengan benar dan tidak terlampau banyak defisitnya. Defisit bisa dikerjakan dengan memperbesar olahraga dibandingkan dengan menurunkan jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Dari beberapa penelitian yang dilakukan, ditemukan fakta bila penuaan bisa menyebabkan tubuh kehilangan massa otot yang dimilikinya secara alami. Umumnya setelah berusia 50 tahun ke atas, otot akan berkurang sebanyak 1-2 persen setiap tahunnya. Artinya tubuh akan cenderung mengecil.
Selain itu dari penelitian lain menyebutkan bila antara usia 20-60 tahun akan ada penurunan massa otot di kaki. Penurunan itu terjadi sebanyak 35-40 persen. Penurunan massa otot di tubuh bisa diminimalisir jika Anda tetap berolahraga dan mendapatkan suplai protein yang cukup.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi otot yang terus terkikis dan habis. Kalau Anda mengalaminya, beberapa hal di bawah ini bisa dilakukan.
Otot terkikis bisa terjadi pada siapa pun khususnya mereka yang memiliki penyakit tertentu atau sedang menjalani diet yang cukup ekstrem. Nah, agar kita tidak kecolongan dan jumlah otot di dalam tubuh mengalami penurunan, ketahui beberapa penyebab di atas dan cara penanganannya yang tepat. Terpenting dari semua, jika melaksanakan diet, jangan defisit terlalu berlebihan supaya otot tidak terkikis.
Selain sebagai media gosip kesehatan, kami juga berbagi postingan terkait bisnis.
Artikel bisnis dan investasi
No Comments