>
Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > .
Bangjo.co.id – Brochifar obat apa? Brochifar adalah obat untuk menangani beberapa tanda-tanda flu mirip demam, sakit kepala, pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan batuk tidak berdahak. Anda mampu membeli obat Brochifar di apotek atau toko obat berizin tanpa resep dokter sebab merupakan obat bebas.
Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut perihal obat Brochifar termasuk isu perihal bentuk sediaan, kandungan, cara kerja, manfaat, indikasi, kontraindikasi, dosis, efek samping, dan harga Brochifar.
Nama | Brochifar |
Golongan Obat | Obat Flu (Analgesik non-opioid, Antitusif, Antihistamin, dan Dekongestan) |
Bentuk Sediaan | Kaplet |
Kandungan | Paracetamol, Dekstrometorfan, Phenylpropanolamine HCl, Chlorpheniramine maleate |
Manfaat | Meredakan beberapa tanda-tanda flu |
Indikasi Penggunaan | Mengalami gejala flu |
Kontraindikasi | Hipersensitivitas, gangguan fungsi hati berat |
Cara pakai | Diminum |
Dosis | 1/2 – 1 kaplet sebanyak 3-4 kali sehari (tergantung usia) |
Efek samping | Mengantuk, reaksi alergi, kerusakan hati, dan yang lain |
Harga | Rp4.000-8.000/ strip (10 kaplet) |
Bentuk sediaan Brochifar yang beredar di pasaran yaitu per oral, yakni berupa kaplet atau kaptabs. Namun, ada juga yang menyebut Brochifar tablet. Obat Brochifar dijual dalam kemasan strip atau dos. Setiap satu strip berisi 10 kaplet dan setiap satu dos berisi 10 strip atau 100 kaplet.
Penyimpanan Brochifar perlu dijalankan secara benar sesuai dengan GeMa Cermat. Meskipun Brochifar tergolong obat bebas namun simpanlah obat ini di tempat yang kondusif dari jangkauan belum dewasa.
Di samping itu, simpanlah Brochifar di daerah yang sejuk dan kering. Jangan menyimpan obat Brochifar di daerah yang gampang terkena paparan sinar matahari. Hal ini dikarenakan paparan sinar matahari mampu mengubah struktur kimia dan cara kerja kandungan Brochifar.
Obat Brochifar merupakan obat kombinasi alasannya adalah terdiri dari beberapa materi aktif. Setiap satu kaplet obat Brochifar mengandung 500 mg Paracetamol, 15 mg dekstrometorfan, 15 mg phenylpropanolamine HCl, dan 2 mg chlorpheniramine maleate.
Setiap kandungan obat Brochifar berasal dari golongan yang berlainan-beda. Paracetamol merupakan materi aktif dari golongan analgesik non-opioid, Dekstrometorfan dari golongan antitusif, phenylpropanolamine HCl adalah dekongestan, dan chlorpheniramine maleate merupakan antihistamin.
Kombinasi kandungan Brochifar yang berasal dari golongan berlainan memiliki faedah yang berlainan pula. Obat Brochifar pun mempunyai beberapa manfaat alasannya adanya variasi kandungannya.
Manfaat Brochifar yang utama ialah untuk mengatasi beberapa gejala flu. Namun, secara rinci beberapa manfaat khusus Brochifar berdasarkan kandungannya bisa dilihat di bawah ini:
Beberapa faedah Brochifar tersebut saling berafiliasi, sehingga gejala-tanda-tanda flu mirip demam, sakit kepala, bersin-bersin, hidung tersumbat, dan batuk tidak berdahak mampu diredakan.
Meskipun obat Brochifar yakni obat bebas dan bukan obat keras, tetapi pemakaian Brochifar haruslah sesuai dengan indikasi medis. Penggunaan Brochifar tanpa adanya indikasi medis dapat menimbulkan efek samping tertentu.
Brochifar bisa digunakan pada pasien yang sedang mengalami flu yang disertai dengan demam, sakit kepala, pilek, dan batuk tidak berdahak. Apabila flu yang Anda alami diikuti dengan batuk berdahak seharusnya berkonsultasi apalagi dulu kepada dokter sebelum menggunakan Brochifar.
Pasalnya, diperlukan kandungan yang tergolong ekspektoran mirip Gliseril Guaiakolat atau mukolitik seperti Bromhexine HCl untuk mampu meredakan batuk berdahak.
Tidak semua orang yang mengalami gejala flu mampu memakai obat Brochifar. Hal ini dikarenakan ada beberapa problem kesehatan yang dikontraindikasikan terhadap kandungan yang ada di dalam Brochifar.
Obat Brochifar tidak mampu digunakan oleh orang-orang yang mempunyai riwayat hipersensitivitas terhadap salah satu atau beberapa kandungan Brochifar. Apabila orang yang alergi memakai Brochifar, maka bisa menimbulkan reaksi alergi yang berisiko.
Selain itu, orang-orang yang mempunyai gangguan fungsi hati berat juga tidak bisa memakai Brochifar. Jika dilakukan akan meningkatkan beban kerja organ hati dan akan menciptakan keadaan hati makin parah.
Meskipun belum dilaporkan berbahaya, sebaiknya ibu hamil dan ibu menyusui menyingkir dari penggunaan Brochifar karena memiliki peluang membahayakan kehamilan dan janinnya atau memengaruhi laktasi.
Janganlah memakai Brochifar tanpa resep dokter jikalau Anda sedang hamil atau menyusui. Selain itu, penggunaan Brochifar juga harus hati-hati pada belum dewasa di bawah usia 12 tahun, lansia, dan pecandu alkohol.
Orang-orang yang mengalami glaukoma sudut sempit, retensi urin, hipertropi prostat, hipertiroidisme, gangguan fungsi ginjal, asma, kelainan jantung seperti penyakit jantung iskemik, tekanan darah tinggi, ulkus peptikum, diabetes mellitus, urtikaria, polip hidung, rhinitis, dan batuk produktif.
Pasien yang sedang menjalani terapi obat penghmabat MAO perlu berkonsultasi dengan dokter karena bisa menimbulkan adanya interaksi obat yang merugikan kerja salah satu obat. Apabila Anda adalah pekerja dengan alat-alat berat, maka jangan minum Brochifar ketika waktu kerja alasannya bisa menimbulkan kantuk.
Gunakanlah obat Brochifar sesuai dengan dosisnya. Selain bermaksud untuk meraih tujuan pengobatan secara efektif, pemakaian sesuai takaran juga akan menurunkan risiko efek samping.
Dosis Brochifar berbeda-beda tergantung usia pasien. Berikut ini yaitu dosis Brochifar pada masing-masing kelompok usia:
Apabila dosis tersebut berbeda dengan takaran yang dianjurkan dokter, maka ikutilah dosis yang diresepkan dokter Anda. Jangan pernah menawarkan takaran Brochifar kepada anak-anak tanpa berkonsultasi dengan dokter. Patuhilah penggunaan Brochifar sesuai dosis. Perubahan takaran yang dikerjakan atas inisiatif sendiri memiliki potensi merugikan kesehatan!
Brochifar juga mampu menimbulkan beberapa imbas samping mirip pada umumnya obat lainnya. Efek samping Brochifar yang cukup ringan mampu menimbulkan rasa kantuk. Apabila penderita alergi memakai obat ini, maka akan mengalami imbas samping berbentukreaksi alergi.
Reaksi alergi yang hendak dialami ditandai dengan pusing, mual, muntah, diare, sakit perut, sulit bernapas, gatal-gatal, ruam kulit, dan wajah bengkak. Selain itu, efek samping Brochifar juga berpotensi menimbulkan retensi urin, kerusakan hati, aritmia, takikardi, palpitasi, dan gangguan pencernaan.
Hentikanlah penggunaan Brochifar jika Anda mengalami efek samping yang sudah disebutkan. Segeralah mencari sumbangan medis terdekat semoga imbas samping mampu secepatnya teratasi dan tidak berkembang kian parah.
Harga obat Brochifar terbilang cukup murah dan bisa dijangkau oleh banyak golongan penduduk . Brochifar dibanderol dengan kisaran harga antara Rp4.000-8.000/ strip (10 kaplet). Namun, jenis apotek dan lokasi area bisa jadi berbeda dari kisaran harga tersebut.
Sumber:
Selain selaku media isu kesehatan, kami juga mengembangkan artikel terkait bisnis.
Artikel bisnis dan investasi
No Comments