>

Hipertensi: Penyebab, Tanda-Tanda, Pengobatan Pencegahan

administrator
12 Jun 2019 21:42
7 minutes reading

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > .

penyakit-hipertensi-doktersehat

Bangjo.co.id – Hipertensi yaitu nama lain untuk tekanan darah tinggi. Kondisi Ini mampu menyebabkan komplikasi parah dan meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan maut. Tekanan darah adalah kekuatan yang diberikan oleh darah ke dinding pembuluh darah. Tekanannya tergantung pada pekerjaan yang dilakukan oleh jantung dan resistensi pembuluh darah. Selengkapnya simak lebih lengkap apa itu hipertensi sampai pencegahannya di bawah ini.

Apa itu hipertensi?

Tekanan darah tinggi atau hipertensi yakni keadaan di mana kekuatan anutan dari darah terhadap dinding arteri cukup tinggi. Hampir sepertiga dari orang-orang yang memiliki penyakit hipertensi tidak menyadari penyakit ini dalam tubuhnya.

Jika Anda belum mengusut dan tidak tahu tekanan darah Anda, mintalah kepada dokter untuk memeriksanya. Semua orang dewasa sebaiknya menyelidiki tekanan darah mereka setidaknya setiap lima tahun sekali.

Kekuatan tekanan darah ini bisa berubah dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh kegiatan apa yang sedang dijalankan jantung dan daya tahan pembuluh darah.

Penyebab Hipertensi

Ada dua jenis yang menyebabkan hipertensi. Berikut ini dua jenis penyebab tekanan darah tinggi yang mempunyai penyebab berbeda:

1. Hipertensi primer

Hipertensi primer juga disebut hipertensi esensial. Jenis penyebab hipertensi ini meningkat dari waktu ke waktu tanpa penyebab yang mampu diidentifikasi. Kebanyakan orang mempunyai jenis tekanan darah tinggi.

Para peneliti masih belum jelas prosedur apa yang menimbulkan tekanan darah meningkat secara perlahan. Kombinasi faktor dapat berperan. Faktor-faktor ini tergolong:

  • Gen: Beberapa orang secara genetik cenderung mengalami hipertensi. Ini mungkin dari mutasi gen atau kelainan genetik yang diwarisi dari orang tua.
  • Perubahan fisik: Jika sesuatu dalam tubuh berubah, Anda mungkin mulai mengalami masalah di seluruh tubuh. Tekanan darah tinggi mungkin menjadi salah satu persoalan itu. Misalnya, diperkirakan pergantian fungsi ginjal karena penuaan dapat mengusik keseimbangan garam dan cairan alami tubuh. Perubahan ini dapat menimbulkan tekanan darah tubuh meningkat.
  • Lingkungan: Seiring waktu, gaya hidup yang tidak sehat mirip kurangnya acara fisik dan contoh makan yang jelek dapat memiliki dampak jelek pada tubuh Anda. Pilihan gaya hidup dapat mengakibatkan dilema berat badan. Kelebihan berat badan atau obesitas mampu meningkatkan risiko hipertensi.

2. Hipertensi sekunder

Hipertensi sekunder sering terjadi dengan cepat dan dapat menjadi lebih parah daripada hipertensi primer. Beberapa keadaan yang dapat mengakibatkan hipertensi sekunder meliputi:

  • Sleep apnea obstruktif
  • Penyakit ginjal
  • Cacat jantung bawaan
  • Masalah dengan tiroid
  • Efek samping obat
  • Penggunaan obat-obatan terlarang
  • Penyalahgunaan alkohol atau penggunaan kronis
  • Masalah kelenjar adrenal
  • Tumor endokrin tertentu

Faktor risiko hipertensi

Sementara itu berikut ini faktor risiko penyebab hipertensi yang layak Anda waspadai di antaranya:

  • Obesitas
  • Terlalu banyak minum alkohol
  • Merokok
  • Riwayat keluarga.

Salah satu aspek yang paling berbahaya dari hipertensi yaitu bahwa setiap individu tidak menyadari bahwa dirinya memiliki hipertensi. Padahal, penyebab tekanan darah tinggi bisa saja tidak disadari oleh banyak orang. Banyak orang yang mengabaikan gaya hidup tak sehat yang menjadi penyebab hipertensi.

Risiko mengidap hipertensi dapat dikurangi dengan mengubah hal-hal di atas dan menerapkan pola hidup yang lebih sehat. Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah Anda mengalami hipertensi adalah dengan investigasi tekanan darah yang terencana. Hal ini penting khususnya kalau kita memiliki saudara atau keturunan tekanan darah tinggi.

Baca juga: Tempat Kerja Terlalu Berisik Bisa Memicu Hipertensi dan Kolesterol Tinggi

Jenis Hipertensi

Penyakit hipertensi terbagi menjadi tiga menurut tingkatannya, berikut penjelasannya:

1. Hipertensi grade I

Ketika tekanan darah sistole di atas atau sama dengan 140 mmHg, dan tekanan darah diastole di atas atau sama dengan 90 mmHg. Diagnosis hipertensi grade I apabila selama 2 kali pemeriksaan berturut-turut dalam jangka waktu sepekan pasien menunjukkan tekanan darah tersebut.

2. Hipertensi grade II

Ketika tekanan darah sistole di atas atau sama dengan 160 mmHg, dan tekanan darah diastole di atas atau sama dengan 100 mmHg pada satu kali pemeriksaan.

3. Krisis hipertensi

Ketika tekanan darah diastole di atas atau sama dengan 180 mmHg dan tekanan darah diastole di atas atau sama dengan 110 mmHg. Krisis hipertensi sendiri dibagi menjadi 2:

  • Hipertensi darurat (bila terdapat kegagalan organ vital)
  • Hipertensi urgensi (bila belum terjadi kegagalan organ vital).

Gejala Hipertensi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi kadang-kadang tidak menyebabkan gejalanya. Namun, pada beberapa orang dengan tekanan darah yang sangat tinggi dapat muncul gejala hipertensi berupa:

  • Sakit kepala parah
  • Kelelahan atau kebingungan
  • Masalah penglihatan (kemungkinan komplikasi ke retina mata)
  • Nyeri dada
  • Sulit bernapas
  • Denyut jantung tidak teratur
  • Adanya darah dalam urine (kemungkinan komplikasi ke ginjal)
  • Berdebar di dada, leher, atau telinga.

Jika Anda memiliki gejala hipertensi tersebut, segera periksakan diri Anda ke dokter. Tekanan darah yang tidak terkontrol bisa menyebabkan pasien jatuh ke dalam keadaan krisis hipertensi, yaitu hipertensi yang menyebabkan kegagalan organ mirip serangan jantung atau stroke. Kaprikornus, waspadai gejala hipertensi sebelum penyakit tersebut menjadi kian parah.

Baca juga: Kerap Mimisan Menandakan Hipertensi?

Diagnosis Hipertensi

Tekanan darah tinggi sering disebut silent disease alasannya adalah pasien biasanya tidak tahu bahwa tubuhnya memiliki hipertensi. Hal ini dikarenakan sebab penyakit hipertensi tidak menunjukkan tanda dan tanda-tanda hipertensi secara kasatmata. Itulah kenapa pemantauan tekanan darah secara berkala sungguh penting.

Angka tekanan darah yang ideal adalah di bawah 120/80 mmHg. Namun, hasil pengukuran di bawah 130/90 mmHg masih tergolong dalam batas normal. Tekanan darah bisa berganti-ubah. Hasil pengukuran yang tinggi dalam sekali investigasi tidak bermakna Anda otomatis mengidap penyakit hipertensi.

Tekanan darah lazimnya diukur menggunakan sfigmomanometer manual maupun digital. Kebanyakan dokter sekarang menggunakan sfigmomanometer digital, yaitu alat pengukur tekanan darah yang menggunakan sensor elektronik dalam mendeteksi denyut Anda.

Pengobatan Hipertensi

Pengobatan hipertensi yang utama adalah dengan mengganti pola hidup. Pola hidup sehat yang mampu diterapkan, di antaranya:

  • Olahraga terencana
  • Jaga berat badan tetap ideal
  • Batasi konsumsi garam
  • Hindari merokok

Selain itu, Anda juga mesti bisa menyingkir dari stres, alasannya adalah mampu mengakibatkan duduk perkara emosional, psikologis, dan bahkan fisik, termasuk penyakit jantung koroner dan tekanan darah tinggi. Oleh karenanya, menangani stres penting dikerjakan untuk menghindari hipertensi.

Makanan yang mampu menurunkan hipertensi

Diet yang mampu membantu mengatur hipertensi ialah kuliner yang kaya akan kalium, magnesium, serat dan rendah sodium.

Berikuti makanan yang bisa menolong menurunkan hipertensi:

  • Sayuran hijau
  • Buah berries
  • Bit
  • Susu skim dan yoghurt
  • Oatmeal
  • Pisang
  • Salmon, makerel, dan ikan dengan omega-3
  • Biji-bijian
  • Bawang putih
  • Cokelat hitam
  • Pistacio
  • Minyak zaitun
  • Buah delima

Baca juga: Super, Ini 3 Kombinasi Jus Sederhana yang Ampuh Lawan Hipertensi

Obat Hipertensi

Selain mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat san mengonsumsi kuliner penurun penyakit hipertensi, Anda juga membutuhkan beberapa obat yang dapat dipakai untuk menurunkan tekanan darah, di antaranya:

1. Kalsium channel blocker

Obat hipertensi ini dipakai untuk menurunkan tekanan darah. Kalsium channel blocker melakukan pekerjaan dengan memperlambat gerakan kalsium ke dalam sel jantung dan dinding pembuluh darah, yang membuat jantung lebih mudah untuk memompa dan memperlebar pembuluh darah.

2. Angiotensin converting enzyme (ACE) inhibitor

Obat tekanan darah tinggi yang memperlebar pembuluh darah sehingga meningkatkan jumlah darah yang dipompa jantung dan pada akibatnya menurunkan penyakit hipertensi.

3. Angiotensin II receptor blockers (ARB)

Angiotensin II receptor blocker (ARB) memiliki imbas yang sama seperti ACE inhibitor, tetapi bekerja dengan prosedur yang berlawanan.

4. Diuretik

Umumnya diketahui sebagai pil air, yang menolong tubuh untuk menyingkirkan air dan garam yang tidak diharapkan lewat urine. Menyingkirkan kelebihan garam dan cairan membantu menurunkan tekanan darah dan mampu membuat jantung memompa darah lebih ringan.

5. Beta-blockers

Obat ini digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dengan cara memblokir efek dari metode saraf simpatik pada jantung.

6. Omega-3 perhiasan minyak ikan

Diet perhiasan ikan dan minyak ikan mempunyai manfaat bagi orang sehat dan juga orang-orang dengan penyakit jantung.

Pencegahan Hipertensi

Cara terbaik untuk pencegahan hipertensi yakni dengan menjalani pola hidup sehat. Dengan menjalani pola hidup sehat, Anda dapat membantu mempertahankan tekanan darah dalam kisaran yang sehat dan menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Gaya hidup sehat sama halnya mengobati hipertensi, di antaranya:

  • Makan pembatasan makanan sehat
  • Mempertahankan berat tubuh yang sehat
  • Mendapatkan acara fisik yang cukup
  • Tidak merokok
  • Membatasi penggunaan alkohol

Disiplin tinggi dalam menerapkan pola hidup sehat akan menawarkan efek positif yang signifikan pada tekanan darah. Beberapa penderita penyakit hipertensi bahkan tidak butuhmengonsumsi obat-obatan karena sukses menerapkan perubahan gaya hidup untuk menormalkan tekanan darah.

Selain selaku media isu kesehatan, kami juga menyebarkan artikel terkait bisnis.

Artikel bisnis dan investasi

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

x
x