>
Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > .
Bangjo.co.id – Peradangan pada kornea atau secara medis disebut keratitis yang ditandai dengan mata merah dan terasa sakit. Penyakit keratitis diakibatkan oleh beberapa penyebab, salah satunya mata kering. Bila penyakit ini tidak segera diobati, berisiko mengalami kerusakan permanen. Selengkapnya simak penjelasan mengenai penyebab sampai pencegahannya di bawah ini.
Keratitis yakni peradangan pada kornea. Gangguan pada kornea merupakan penyakit yang fatal lantaran penanganan yang terlambat atau tidak benar menyebabkan penurunan pandangan secara permanen, baik ringan hingga kebutaan.
Komplikasi lain dari keratitis ialah timbulnya luka pada kornea (ulkus kornea). Keratitis mampu dialami seluruh rentang usia, jenis kelamin, dan ras.
Kornea merupakan suatu penggalan mata yang transparan di depan mata. Fungsi kornea adalah sebagai jendela mata dan merupakan jalannya sinar yang masuk dan akan di teruskan ke retina, sehingga kornea berperan penting dalam proses pandangan.
Fungsi lain dari kornea adalah sebagai lapisan pelindung. Kornea yang normal tidak memiliki pembuluh darah sehingga kornea menjadi transparan.
Keratitis dapat disebabkan oleh aneka macam hal yang mungkin sering Anda alami. Berikut ini beberapa penyebab keratitis yang pantas diwaspadai:
Keratitis mampu disebabkan oleh proses infeksi ataupun peradangan steril (tidak ada kuman infeksi yang menyerang). Infeksi pada kornea dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, virus ataupun protozoa (Acanthamoebasp).
Orang yang bekerja selaku petani atau di lingkungan pertanian atau perkebunan memiliki risiko lebih besar terkena keratitis jamur. Hal ini disebabkan lantaran jamur banyak terdapat di tanah dan tumbuh-flora.
Jika ada benda yang menggores atau melukai permukaan kornea, mampu mengakibatkan terjadi keratitis yang tidak menular. Selain itu, cedera juga mampu memungkinkan mikroorganisme menerima terusan ke kornea yang rusak, yang kemudian menimbulkan keratitis infeksi.
Bakteri, jamur atau parasit (acanthamoeba parasit mikroskopis) dapat bersarang di permukaan lensa kontak atau tempat lensa kontak. Kornea mampu terkontaminasi saat lensa digunakan, yang menjadikan keratitis infeksi. Sering menggunakan lensa kontak dapat menyebabkan keratitis yang dapat menjadi infeksius.
Penggunaan obat-obatan secara sembarang pilih juga dapat mengakibatkan keratitis. Terutama obat-obat kalangan penekan sistem imun, mirip kortikosteroid, dan juga obat-obat penghilang rasa nyeri.
Penggunaan obat-obatan tersebut harus dengan resep dan pengawasan dokter. Pasien dengan penyakit sistemik (menyerang seluruh tubuh) yang menurunkan daya tahan badan mempunyai risiko yang lebih besar untuk terkena keratitis. Penyakit tersebut antara lain diabetes mellitus (penyakit kencing elok), HIV/AIDS, dan keganasan (kanker).
Bakteri, jamur, dan parasit tang terdapat di dalam air – utamanya di lautan, sungai, danau, dan kolam air panas, dapat masuk ke mata ketika Anda berenang dan mengakibatkan keratitis.
Namun, bahkan kalau Anda terpapar bakteri, jamur atau benalu, kornea yang sehat mustahil terinfeksi kecuali ada kerusakan permukaan kornea sebelumnya – contohnya, memakai lensa kontak terlalu usang.
Terdapat dua jenis utama keratitis, tergantung apa yang yang menyebabkannya. Penyakit ini dapat digolongkan selaku keratitis menular dan keratitis tidak menular.
Penyakit mata keratitis yang menular mampu disebabkan oleh salah satu dari yang berikut ini:
Beberapa kebiasaan dan keadaan berikut ini yang kemungkinan menjadi penyebab keratitis tidak menular:
Penyakit mata keratitis umumnya ditandai dengan kondisi mata yang memerah dan terasa sakit, disertai dengan tanda-tanda berikut ini:
Dokter akan bertanya tentang tanda-tanda dan kapan keadaan ini mulai terjadi. Anda mungkin juga memerlukan salah satu tes berikut ini:
Dokter akan mengusut gerakan mata dan meminta Anda membaca grafik mata. Bagan ini akan membantu dokter mengusut seberapa baik Anda menyaksikan pada jarak yang berbeda.
Selama pemeriksaan ini, dokter akan menyoroti mata Anda untuk menyelidiki peradangan. Anda mungkin memerlukan obat tetes mata untuk melebarkan pupil. Cara ini memudahkan dokter menyaksikan dengan baik dari bagian dalam mata Anda.
Tes ini mengukur tekanan mata. Mata Anda akan mati rasa dengan obat tetes mata dan dokter akan menyentuh mata dengan alat. Atau, embusan udara ditiupkan ke mata dan tekanan diukur dengan cahaya.
Dokter mungkin akan mengantarsampel kornea Anda ke laboratorium untuk dikerjakan pengujian. Ini akan membantunya menyiapkan perawatan terbaik untuk kondisi mata Anda.
Perawatan penyakit mata keratitis tergantung pada apa yang menyebabkannya. Jika mengalami infeksi, Anda perlu minum obat resep. Dokter mungkin akan meresepkan obat tetes mata, obat oral, atau keduanya. Obat ini di antaranya:
Tetapi tidak semua bentuk infeksi keratitis merespons terhadap pengobatan dengan cara yang serupa. Acanthamoeba keratitis kadang kala bisa resisten kepada antibiotik, jadi dokter perlu melihat mata Anda kembali jikalau infeksi tidak kunjung sembuh.
Obat antivirus mungkin tidak sepenuhnya menghilangkan virus yang mengakibatkan keratitis. Anda harus waspada kepada kekambuhan infeksi.
Penyakit mata keratitis yang tidak menular tidak memerlukan obat. Anda cuma perlu resep jikalau keadaan mata memburuk dan menjelma infeksi. Pelindung mata mirip kacamata ultraviolet mata mampu menolong melindungi area yang terkena dan mendorong proses penyembuhan.
Meskipun penyakit keratitis bisa terjadi pada siapapun, namun ada beberapa langkah yang mampu kerjakan untuk membantu mencegah terjadinya keratitis. Ini khususnya bagi Anda yang menggunakan lensa kontak.
Mencegah infeksi virus juga bisa menolong mengurangi risiko penyakit mata keratitis. Pastikan sudah mencuci tangan dengan seksama sebelum menjamah mata Anda, utamanya jika merasa terkena virus.
Sumber:
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi postingan terkait bisnis.
Artikel bisnis dan investasi
No Comments