>

Keratitis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan

administrator
12 Jun 2019 18:32
6 minutes reading

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > .

penyakit-mata-keratitis-doktersehat

Bangjo.co.id – Peradangan pada kornea atau secara medis disebut keratitis yang ditandai dengan mata merah dan terasa sakit. Penyakit keratitis diakibatkan oleh beberapa penyebab, salah satunya mata kering. Bila penyakit ini tidak segera diobati, berisiko mengalami kerusakan permanen. Selengkapnya simak penjelasan mengenai penyebab sampai pencegahannya di bawah ini.

Apa Itu Keratitis?

Keratitis yakni peradangan pada kornea. Gangguan pada kornea merupakan penyakit yang fatal lantaran penanganan yang terlambat atau tidak benar menyebabkan penurunan pandangan secara permanen, baik ringan hingga kebutaan.

Komplikasi lain dari keratitis ialah timbulnya luka pada kornea (ulkus kornea). Keratitis mampu dialami seluruh rentang usia, jenis kelamin, dan ras.

Kornea merupakan suatu penggalan mata yang transparan di depan mata. Fungsi kornea adalah sebagai jendela mata dan merupakan jalannya sinar yang masuk dan akan di teruskan ke retina, sehingga kornea berperan penting dalam proses pandangan.

Fungsi lain dari kornea adalah sebagai lapisan pelindung. Kornea yang normal tidak memiliki pembuluh darah sehingga kornea menjadi transparan.

Penyebab Keratis

Keratitis dapat disebabkan oleh aneka macam hal yang mungkin sering Anda alami. Berikut ini beberapa penyebab keratitis yang pantas diwaspadai:

1. Infeksi

Keratitis mampu disebabkan oleh proses infeksi ataupun peradangan steril (tidak ada kuman infeksi yang menyerang). Infeksi pada kornea dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, virus ataupun protozoa (Acanthamoebasp).

Orang yang bekerja selaku petani atau di lingkungan pertanian atau perkebunan memiliki risiko lebih besar terkena keratitis jamur. Hal ini disebabkan lantaran jamur banyak terdapat di tanah dan tumbuh-flora.

2. Cedera

Jika ada benda yang menggores atau melukai permukaan kornea, mampu mengakibatkan terjadi keratitis yang tidak menular. Selain itu, cedera juga mampu memungkinkan mikroorganisme menerima terusan ke kornea yang rusak, yang kemudian menimbulkan keratitis infeksi.

3. Lensa kontak yang terkontaminasi

Bakteri, jamur atau parasit (acanthamoeba parasit mikroskopis) dapat bersarang di permukaan lensa kontak atau tempat lensa kontak. Kornea mampu terkontaminasi saat lensa digunakan, yang menjadikan keratitis infeksi. Sering menggunakan lensa kontak dapat menyebabkan keratitis yang dapat menjadi infeksius.

3. Penggunaan obat yang asal-asalan

Penggunaan obat-obatan secara sembarang pilih juga dapat mengakibatkan keratitis. Terutama obat-obat kalangan penekan sistem imun, mirip kortikosteroid, dan juga obat-obat penghilang rasa nyeri.

Penggunaan obat-obatan tersebut harus dengan resep dan pengawasan dokter. Pasien dengan penyakit sistemik (menyerang seluruh tubuh) yang menurunkan daya tahan badan mempunyai risiko yang lebih besar untuk terkena keratitis. Penyakit tersebut antara lain diabetes mellitus (penyakit kencing elok), HIV/AIDS, dan keganasan (kanker).

4. Air yang terkotori

Bakteri, jamur, dan parasit tang terdapat di dalam air – utamanya di lautan, sungai, danau, dan kolam air panas, dapat masuk ke mata ketika Anda berenang dan mengakibatkan keratitis.

Namun, bahkan kalau Anda terpapar bakteri, jamur atau benalu, kornea yang sehat mustahil terinfeksi kecuali ada kerusakan permukaan kornea sebelumnya – contohnya, memakai lensa kontak terlalu usang.

Jenis Keratitis

Terdapat dua jenis utama keratitis, tergantung apa yang yang menyebabkannya. Penyakit ini dapat digolongkan selaku keratitis menular dan keratitis tidak menular.

1. Keratitis menular

Penyakit mata keratitis yang menular mampu disebabkan oleh salah satu dari yang berikut ini:

  • Bakteri: Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus adalah dua jenis basil yang paling kerap mengakibatkan keratitis kuman. Sebagian besar berkembang pada mereka yang memakai lensa kontak secara tidak benar.
  • Jamur: Keratitis jamur disebabkan oleh Aspergillus, Candida, atau Fusarium. Seperti keratitis bakteri, keratitis jamur kemungkinan besar yang memengaruhi pengguna lensa kontak. Namun, ada kemungkinan juga terkena jamur ini di luar ruangan.
  • Parasit: Suatu organisme yang disebut Acanthamoeba sudah menjadi lebih umum di Amerika Serikat pada pengguna lensa kontak. Parasit ini hidup di luar ruangan dan mampu terkena ketika berenang di danau, berjalan di tempat berhutan, atau terkena air yang terinfeksi pada lensa kontak. Jenis infeksi ini disebut Acanthamoeba keratitis.
  • Virus: Keratitis virus utamanya disebabkan oleh virus herpes simpleks, yang berkembang dari konjungtivitis menjadi keratitis.

2. Keratitis tidak menular

Beberapa kebiasaan dan keadaan berikut ini yang kemungkinan menjadi penyebab keratitis tidak menular:

  • Cedera pada mata (mata tergores)
  • Memakai lensa kontak ketika berenang
  • Terlalu lama memakai lensa kontak
  • Berada di iklim yang hangat – meningkatkan risiko menghancurkan kornea
  • Sistem kekebalan tubuh yang melemah
  • Sering terpapar sinar matahari (yang disebut foto keratitis)

Gejala Keratis

Penyakit mata keratitis umumnya ditandai dengan kondisi mata yang memerah dan terasa sakit, disertai dengan tanda-tanda berikut ini:

  • Keluar air mata
  • Kesulitan membuka kelopak mata lantaran sakit atau iritasi
  • Penglihatan kabur
  • Sensitivitas kepada cahaya (fotofobia)
  • Perasaan terbakar atau gatal di mata
  • Pembengkakan di sekitar mata
  • Perasaan bahwa ada sesuatu yang di mata
  • Jika kornea mempunyai keratitis yang luas, kornea yang umumnya bersih dapat terlihat abu-abu atau memiliki daerah putih hingga debu-debu.

Diagnosis Keratitis

Dokter akan bertanya tentang tanda-tanda dan kapan keadaan ini mulai terjadi. Anda mungkin juga memerlukan salah satu tes berikut ini:

1. Tes ketajaman visual

Dokter akan mengusut gerakan mata dan meminta Anda membaca grafik mata. Bagan ini akan membantu dokter mengusut seberapa baik Anda menyaksikan pada jarak yang berbeda.

2. Slit lamp exam (pemeriksaan celah lampu)

Selama pemeriksaan ini, dokter akan menyoroti mata Anda untuk menyelidiki peradangan. Anda mungkin memerlukan obat tetes mata untuk melebarkan pupil. Cara ini memudahkan dokter menyaksikan dengan baik dari bagian dalam mata Anda.

3. Tonometri

Tes ini mengukur tekanan mata. Mata Anda akan mati rasa dengan obat tetes mata dan dokter akan menyentuh mata dengan alat. Atau, embusan udara ditiupkan ke mata  dan tekanan diukur dengan cahaya.

4. Biopsi

Dokter mungkin akan mengantarsampel kornea Anda ke laboratorium untuk dikerjakan pengujian. Ini akan membantunya menyiapkan perawatan terbaik untuk kondisi mata Anda.

Pengobatan Keratitis

Perawatan penyakit mata keratitis tergantung pada apa yang menyebabkannya. Jika mengalami infeksi, Anda perlu minum obat resep. Dokter mungkin akan meresepkan obat tetes mata, obat oral, atau keduanya. Obat ini di antaranya:

  1. Biocides untuk infeksi parasit
  2. Antibiotik untuk infeksi kuman
  3. Antijamur untuk infeksi jamur
  4. Antivirus untuk infeksi virus
  5. Transplantasi kornea. Anda mungkin perlu pembedahan jika obat-obatan tidak berfungsi atau kornea rusak parah. Kornea dari donor dimasukkan ke mata Anda untuk mengambil alih kornea yang rusak.

Tetapi tidak semua bentuk infeksi keratitis merespons terhadap pengobatan dengan cara yang serupa. Acanthamoeba keratitis kadang kala bisa resisten kepada antibiotik, jadi dokter perlu melihat mata Anda kembali jikalau infeksi tidak kunjung sembuh.

Obat antivirus mungkin tidak sepenuhnya menghilangkan virus yang mengakibatkan keratitis. Anda harus waspada kepada kekambuhan infeksi.

Penyakit mata keratitis yang tidak menular tidak memerlukan obat. Anda cuma perlu resep jikalau keadaan mata memburuk dan menjelma infeksi. Pelindung mata mirip kacamata ultraviolet mata mampu menolong melindungi area yang terkena dan mendorong proses penyembuhan.

Pencegahan Keratitis

Meskipun penyakit keratitis bisa terjadi pada siapapun, namun ada beberapa langkah yang mampu kerjakan untuk membantu mencegah terjadinya keratitis. Ini khususnya bagi Anda yang menggunakan lensa kontak.

  1. Lepaskan lensa kontak sebelum berenang
  2. Pastikan tidak memakai lensa kontak saat tidur
  3. PAstikan memegang lensa kontak dengan tangan bersih
  4. Menggunakan jenis larutan pembersih yang tepat, jangan pernah menggunakan air atau larutan encer
  5. Ganti lensa kontak secara terencana, sesuai proposal dokter.

Mencegah infeksi virus juga bisa menolong mengurangi risiko penyakit mata keratitis. Pastikan sudah mencuci tangan dengan seksama sebelum menjamah mata Anda, utamanya jika merasa terkena virus.

 

Sumber:

  1. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/keratitis/symptoms-causes/syc-20374110 diakses 12 Juni 2019
  2. https://www.healthline.com/health/keratitis#types diakses 12 Juni 2019
  3. https://www.drugs.com/cg/keratitis.html diakses 12 Juni 2019

Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi postingan terkait bisnis.

Artikel bisnis dan investasi

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

x
x