Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > .
DokterSehat.com – Spina bifida yakni kondisi tulang belakang dan sumsum tulang belakang pada bayi tidak berkembang baik di dalam rahim, yang menimbulkan adanya celah di tulang belakang. Spina bifida merupakan jenis cacat tabung saraf. Tabung saraf ialah struktur yang berkembang menjadi otak dan sumsum tulang belakang bayi. Dalam spina bifida, kepingan tabung saraf tidak menutup dengan benar, yang menimbulkan kerusakan sumsum tulang belakang dan tulang tulang belakang (vertebra).
Jenis Spina Bifida
Spina bifida terbagi menjadi empat jenis, dari yang paling parah sampai paling ringan. Berikut di antaranya:
1. Myelomeningocele
Adalah jenis spina bifida yang paling parah, karena keadaan terusan tulang belakang bayi tetap terbuka sepanjang beberapa tulang belakang di pecahan belakang, kemungkinan berisiko sumsum tulang belakang dan selaput pelindung di sekitarnya mendorong keluar dan membentuk kantung di punggung bayi.
2. Meningocele
Jenis spina bifida yang serius yang lain di mana selaput pelindung di sekitar sumsum tulang belakang (meninges) mendorong keluar lewat tulang belakang – sumsum tulang belakang biasanya meningkat secara normal sehingga pembedahan biasanya mampu digunakan untuk mengangkat membran tanpa menghancurkan saraf.
3. Spina bifida occulta
Selanjutnya adalah jenis spina bifida yang paling kerap terjadi dan paling ringan. Sekitar 1 atau lebih tulang belakang tidak terbentuk dengan benar, tetapi celah di tulang belakang berukuran sungguh kecil – spina bifida occulta biasanya tidak mengakibatkan duduk perkara dan kebanyakan orang tidak menyadari telah memilikinya.
4. Cacat tabung saraf tertutup
Jenis spina bifida yang satu ini, mungkin ada aneka macam cacat memiliki potensi pada lemak, tulang, sumsum tulang belakang, atau meninges (tata cara membran yang melapisi metode saraf pusat). Dalam banyak perkara, jenis spina bifida ini tidak menunjukan tanda-tanda, tetapi dalam beberapa, terdapat kelumpuhan parsial dan inkontinensia usus dan urine.
Penyebab Spina Bifida
Belum terang apa yang menjadi penyebab spina bifida hingga saat ini. Namun, para ilmuwan menyampaikan bahwa spina bifida kemungkinan besar disebabkan oleh adonan faktor genetik, lingkungan, dan gizi. Berikut di antaranya:
1. Asam folat
Spina bifida lebih mungkin terjadi jikalau ibu tidak memiliki asam folat yang cukup selama kehamilan, meskipun alasannya tidak terperinci. Semua perempuan dengan usia reproduksi mesti memastikan asupan asam folat tercukupi.
2. Protein nabati, magnesium, zat besi, dan niasin
Asupan nutrisi yang rendah sebelum acara kehamilan berhubungan dengan peningkatan risiko cacat tabung saraf dua hingga lima kali lipat.
3. Riwayat keluarga
Jika satu bayi dilahirkan menderita spina bifida, ada kemungkinan 4 persen kerabat kandung di masa depan mungkin memiliki kondisi yang serupa.
4. Obat-obatan
Salah satu obat-obatan seperti valproate, dipakai untuk mengobati epilepsi atau gangguan bipolar, kemungkinan berisiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan cacat bawaan, seperti spina bifida.
5. Diabetes
Wanita yang menderita diabetes lebih condong melahirkan bayi menderita spina bifida, daripada yang tidak mempunyai penyakit diabetes.
6. Obesitas
Penyebab spina bifida selanjutnya yaitu berat tubuh berlebih atau obesitas. Wanita dengan indeks massa tubuh (BMI) 30 atau lebih, mempunyai berisiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan spina bifida.
Gejala Spina Bifida
Kedua jenis spina bifida, yakni meningocele dan myelomeningocele yang terlihat terperinci dikala lahir (lapisan otak meninges dan sumsum tulang belakang yang keluar dari tulang belakang). Selain adanya deformitas tulang belakang, tanda-tanda spina bifida juga mampu disebabkan oleh komplikasi dari penyakit ini sendiri. Komplikasi yang paling lazim yaitu sebagai berikut:
1. Gangguan mobilitas
Setelah satu kali operasi atau lebih untuk memperbaiki cacat, beberapa cacat hampir selalu menetap atau bertahan. Berbagai derajat kelumpuhan kaki, kelengkungan tulang belakang (skoliosis), pinggul, kaki, kelainan bentuk kaki, persoalan dengan usus dan kendali kandung kemih yaitu cacat sisa (residual) yang paling biasa .
2. Kelainan tulang punggung
Kelainan pada tulang punggung cuilan bawah selalu diikuti kelainan tulang belakang bagian atas (malformasi Arnold-Chiari), menyebabkan masalah pada kerjasama halus tubuh yang biasanya dapat diperbaiki dengan terapi fisik.
Kelainan tulang panggung, pinggul, kaki, dan kelainan bentuk kaki sering terjadi lantaran ketidakseimbangan kekuatan otot dan fungsi yang dihasilkan dari sebagian besar kelumpuhan residuan.
Sementara banyak anak-anak dengan myelomeningocele mempunyai dilema pada sumsum tulang belakang menyebabkan cacat pada kaki, dislokasi pinggul, atau skoliosis. Masalah mampu memburuk seiring tubuh bertambah panjang sehingga terjadi penarikan sumsum tulang belakang.
3. Gangguan pencernaan
Masalah kandung kemih dan usus yang paling biasa adalah ketidakmampuan untuk secara otomatis mengendurkan otot-otot (sfingter) yang menahan air kencing di kandung kemih dan tinja dalam rektum.
4. Hidrosefalus
Hidrosefalus (akumulasi cairan di otak) yakni duduk perkara lain dari masalah residual yang sering terjadi, memengaruhi pada umumnya pasien dengan spina bifida. Tanpa pengobatan, cairan extra ini mampu menimbulkan persoalan neurologis atau keterbelakangan mental. Namun, orang-orang ini mempunyai kecerdasan yang normal jika hidrosefalus dikerjakan secara bergairah. Hidrosefalus sering berulang secara sedikit demi sedikit sehabis pengobatan.
5. Obesitas
Obesitas (lantaran tidak aktif) dan gangguan saluran kemih (karena drainase yang buruk) ialah komplikasi umum dari spina bifida.
6. Tulang rapuh
Patah tulang (fraktur) patologis (patah tulang yang terjadi secara tidak masuk akal karena kerapuhan tulang) terjadi dengan data persentase yang signifikan dari orang-orang dengan spina bifida. Cedera yang sangat kecil dapat memperburuk fraktur patologis, menyebabkan rasa sakit dan menjinjing fraktur untuk perhatian medis.
7. Kekurangan hormon pertumbuhan
Kekurangan hormon pertumbuhan (Somatotropin) yang mengakibatkan perawakan pendek sering terjadi pada orang dengan spina bifida. Rata-rata, spina bifida pada orang sampaumur lebih pendek beberapa sentimeter dibandingkan dengan saudara atau sahabat sebayanya.
8. Gangguan berguru
Meskipun kebanyakan orang yang menderita penyakit spina bifida mempunyai kecerdasan wajar , tetapi mereka mempunyai gangguan mencar ilmu. Perawatan yang mencukupi untuk hidrosefalus dan terapi fisik adaptif diperlukan untuk memungkinkan penderita menemukan kesempatan pendidikan.
9. Gangguan psikologis, sosial, dan seksual
Spina bifida pada orang akil balig cukup akal, persoalan psikologis, sosial, dan dilema seksual lebih sering terjadi dibandingkan pada populasi umum.
10. Alergi lateks
Alergi terhadap lateks (karet alami yang digunakan dalam sarung tangan medis, berbagai jenis elastis, balon, dan banyak item lazim yang lain) sungguh biasa pada penderita spina bifida. Hal ini dianggap selaku akhir dari paparan intens untuk lateks di tahun-tahun permulaan kehidupan karena sering operasi dan mekanisme medis yang lain. Reaksi alergi terhadap lateks mampu mengancam kehidupan.
Bahkan individu tanpa gejala yang jelas atau cacat dari spina bifida mungkin mempunyai tanda-tanda halus atau ringan atau duduk perkara neurologis. Beberapa orang memiliki bulu halus namun banyak pada kulit yang melapisi dasar tulang belakang. Lainnya mempunyai pertumbuhan lemak disebut lipoma epidural yang terbentuk dalam jalan masuk tulang belakang; ini biasanya tidak berbahaya tetapi mampu menyebabkan penarikan dari sumsum tulang belakang.
Diagnosis Spina Bifida
Penyakit spina bifida mampu terdeteksi selama pemindaian ultrasound selama kehamilan kehamilan secara berkala . Pemindaian ini bisa dilaksanakan antara 18 dan 21 ahad kehamilan. Jika tes mengkonfirmasi bahwa janin menderita spina bifida, implikasinya akan didiskusikan dengan calon ibu.
Ini akan meliputi diskusi perihal kemungkinan persoalan yang terkait dengan keadaan ibu dan anak, perawatan dan sokongan yang mungkin dibutuhkan anak jikalau Anda menetapkan untuk melanjutkan kehamilan, dan apa pilihan Anda untuk mengakhiri kehamilan, jikalau itu opsi Anda.
Pengobatan Spina Bifida
Pengobatan untuk penyakit spina bifida tergantung pada keparahan keadaan. Berikut penaganan yang dapat dijalankan untuk mengobati spina bifida:
- Biasanya orang dengan spina bifida occulta tidak memerlukan pengobatan sama sekali.
- Anak-anak dengan meningocele biasanya memerlukan operasi pengangkatan kista dan biasanya sedikit yang bertahan, kalaupun ada biasanya dengan cacat.
- Anak-anak dengan myelomeningocele memerlukan pengobatan dan bantuan yang kompleks dan biasanya dukungan tersebut seumur hidup. Hampir semua dari mereka bertahan hidup dengan perawatan yang sempurna dimulai segera sehabis lahir. Kualitas hidup tergantung pada kecepatan, efisiensi, dan kelengkapan dengan yang perawatan yang ditawarkan.
Seorang anak yang lahir dengan myelomeningocele membutuhkan perawatan khusus berikut ini:
- Anak mesti dipindahkan secepatnya ke sentra di mana operasi yang gres lahir mampu dilakukan.
- Pengobatan dengan antibiotik dimulai sesegera mungkin di saat diagnosis myelomeningocele ditegakan; ini menangkal abses sumsum tulang belakang, yang dapat berakibat fatal.
- Operasi melibatkan penutupan pembukaan di sumsum tulang belakang dan menutupi saraf yang terlihat dengan otot dan kulit yang diambil dari kedua segi punggung. Komplikasi yang paling sering adalah penambatan sumsum tulang belakang dan hidrosefalus, yang mampu mempunyai konsekuensi yang sungguh parah.
Setiap orang dengan spina bifida yang parah memerlukan perawatan intensif dan kompleks oleh tim berpengalaman dan terkoordinasi. Tim perawatan meliputi satu atau lebih dokter anak, hebat saraf, hebat bedah saraf, jago bedah ortopedi, spesialis kedokteran rehab medik, jago endokrin, urolog, terapis fisik, terapis okupasi, psikolog, perawat, mahir gizi, pekerja sosial, dan profesional lainnya.
Jika memungkinkan, individu dengan spina bifida harus menerima perawatan di suatu klinik multidisiplin spina bifida khusus, di mana semua layanan yang dibutuhkan dapat disediakan secara terkoordinasi dan tenteram.
Tidak ada obat untuk spina bifida. Tujuan dari pengobatan untuk spina bifida adalah untuk memungkinkan individu untuk mencapai tingkat tertinggi dari fungsi dan kemandirian hidup. Pengobatan mesti menangani abnormalitas apapun, fisik, emosional, atau pendidikan, yang mengganggu potensi orang itu
Setelah operasi yang dijalankan di saat baru lahir, belum dewasa dengan spina bifida berat menjalani penilaian berkala untuk mendeteksi cacat apapun di tubuhnya, dilema pertumbuhan, atau komplikasi lain yang mungkin memerlukan intervensi.
Penderita harus diawasi untuk tanda-tanda hidrosefalus, penambatan sumsum tulang belakang, kejang, obesitas, dilema kontrol usus atau kandung kemih, bisul saluran kemih yang sering terjadi, gangguan berguru, problem emosional dan psikososial, dan komplikasi lain dari spina bifida.
Perawatan multidisiplin akan memungkinkan deteksi sedini mungkin untuk komplikasi, dan pengobatan yang paling mungkin mampu menjadi efektif untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Fokus pengobatan yaitu pada mengembangkan kekuatan, mobilitas, dan kemandirian. Orang bau tanah mesti bekerja dengan hebat terapi fisik untuk berguru memaksimalkan kekuatan dan gerakan. Mereka mesti mulai latihan ini secepatnya sehabis operasi pertama. Tidak hanya mempersiapan anak untuk berjalan, tetapi juga menghalangi osteoporosis karena tulang yang jarang digunakan.
Pencegahan Spina Bifida
Kendati penyebab spina bifida tidak dimengerti, sukar untuk mencegahnya, namun asam folat dan tes selama kehamilan dapat membantu. Berikut tips-kiat untuk mencegah penyakit spina bifida:
1. Asam folat
Wanita usia reproduksi mesti mengonsumsi 400 mikrogram (mcg) asam folat dalam sehari, nutrisi yang merupakan kunci untuk pertumbuhan janin yang sehat. Sumber asam folat tergolong sayuran hijau bau tanah, sayuran berdaun, kuning telur, buah-buahan, dan produk sereal yang diperkaya. Bunda yang sedang hamil atau menjalani program hamil harus mengonsumsi embel-embel asam folat 400 mcg setiap hari.
2. Tes
Tes yang sedang berjalan untuk cacat tabung saraf dan persoalan lain selama kehamilan juga dapat mengurangi risiko spina bifida dan memungkinkan tindakan pencegahan untuk diambil.
Spina bifida pada orang dewasa atau yang mempunyai anak dengan kondisi ini berisiko lebih tinggi mempunyai anak yang menderita spina bifida di kehamilan berikutnya. Penderita mungkin diusulkan mengonsumsi asam folat ekstra sebelum hamil kembali.
Selain selaku media berita kesehatan, kami juga membuatkan artikel terkait bisnis.
Artikel bisnis dan investasi