Jombang,bangjo.co.idSetiap 1 Desember dunia selalu Peringati Hari AIDS yang disebabkan oleh virus ini masih menjadi permasalahan kesehatan global. Hari AIDS Sedunia didedikasikan menjadi salah satu hari kesehatan internasional sebagai kesempatan utama untuk meningkatkan kesadaran guna mendorong kemajuan dalam pencegahan, pengobatan, dan perawatan HIV/AIDS di seluruh dunia, serta mengenang mereka yang meninggal karena penyakit ini dan mendukung mereka yang hidup dengan HIV.
Penyakit AIDS Acquired Immunodeficiency Syndrome AIDS) merupakan penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV). Melansir laman Kemkes, virus HIV yang masuk tubuh manusia dapat melemahkan bahkan mematikan sel CD4 jenis sel darah putih yang berguna sebagai pertahanan tubuh dari serangan virus maupun bakteri. Virus HIV yang masuk dalam tubuh menyerang sel CD4 dan menjadikannya tempat berkembang biak, melemahkan bahkan merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi.
Setelah terinfeksi HIV dapat berkembang menjadi AIDS, kondisi di mana HIV sudah pada tahap infeksi akhir. AIDS ini kumpulan gejala infeksi opportunistik yang disebabkan dari penurunan kekebalan tubuh akibat kerusakan dari infeksi virus HIV.
Manusia yang terkena virus HIV, tidak langsung menderita penyakit AIDS, melainkan diperlukan waktu yang cukup lama bahkan bertahun-tahun bagi virus HIV untuk menyebabkan AIDS atau HIV positif yang mematikan. Sejarah Hari AIDS Sedunia Mengutip laman World Health Organization (WHO), pada awal tahun 1980-an sebelum HIV diidentifikasi sebagai penyebab AIDS, infeksi tersebut dianggap hanya menyerang kelompok tertentu, seperti pria gay di negara maju dan orang yang menyuntikkan narkoba. Virus HIV pertama kali diisolasi oleh Dr. Françoise Barré-Sinoussi dan Dr. Luc Montagnier pada tahun 1983 di Institut Pasteur.
Pada bulan November tahun itu, WHO mengadakan pertemuan pertama untuk menilai situasi AIDS global dan memulai pengawasan internasional. Saat itulah komunitas kesehatan global memahami bahwa HIV juga dapat menyebar di antara orang-orang heteroseksual, melalui transfusi darah, dan bahwa ibu yang terinfeksi dapat menularkan HIV kepada bayinya.
Sejarah Hari AIDS Sedunia dicetuskan pertama kali pada tahun 1988 oleh dua anggota WHO James Bunn dan Thomas Netter yang bergabung di Program Khusus AIDS dibentuk WHO pada 1987, yang kemudian menjadi Program Global AIDS (GPA) di bawah kepemimpinan Dr. Jonathan Mann. Bunn dan Netter mengajukan gagasan kepada atasannya untuk menyelenggarakan Hari AIDS Sedunia tahunan, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang HIV, memobilisasi masyarakat di seluruh dunia. Kemudian, mereka sepakat dengan rekomendasi bahwa peringatan pertama Hari AIDS Sedunia akan diselenggarakan pada 1 Desember 1988.
Usulan itu sengaja dicetuskan pada tanggal 1 Desember, saat itu ramai kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat dan bertepatan dengan perayaan natal sehingga menggiring etensi masyarakat untuk bersama-sama bergerak meningkatkan kepedulian terhadap penyakit menular tersebut. Dari situlah tanggal 1 Desember ditetapkan Hari AIDS Sedunia oleh WHO sekaligus jadi hari peringatan internasional pertama terkait kesehatan global.
Konsep pertama Hari AIDS Sedunia berfokus pada kelompok anak-anak dan remaja. Tujuannya agar masyarakat meningkatkan kesadaran dari dampak penularan HIV-AIDS terhadap keluarganya sendiri, di samping pada kelompok rentan, seperti pekerja seks dan pengguna narkoba.
Tema Hari AIDS Sedunia 2024 Berdasarkan laman World Health Organization (WHO) tema Hari AIDS Sedunia 2024 mengusung “Take the rights path: My health, my right!” kurang lebih artinya ‘Ambil jalan yang benar: Kesehatan saya, hak saya!'(red)