Surabaya bangjo.co.id – Polresta Sidoarjo berhasil ungkap kasus sodomi dengan korban yang mengalami kebutuhan khusus.
Kasus sodomi yang dilakukan tersangka TH ditempat kosnya yang korbannya tuna rungu dan tuna wicara, bermula dari pekenalan di medsos dan tersangka TH mengumumkan ada kegiatan perkumpulan anak berkebutuhan khusus, sehingga korban tertarik dan mendatangi tempat kos tersangka.
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Kusumo Wahyu Bintoro menerangkan bahwa AR, 21 tahun, pria berkebutuhan khusus tuna rungu dan tuna wicara mengalami perlakuan tidak senonoh dari seorang pria TH, 28 tahun, yang dikenalnya melalui media sosial.
“Peristiwa bermula usai berkenalan di media sosial, TH meminta AR datang ke tempat kosnya di wilayah Waru, Sidoarjo. Dengan dalih akan ada kegiatan perkumpulan anak berkebutuhan khusus. Hingga membuat AR tertarik untuk datang, “terangnya. Senin (25/7/2022).
Sesampainya di kamar kos TH, ternyata tidak ada kegiatan dan sepi. Di dalam kamar tersebut AR dan TH saja. Kemudian TH meminta AR untuk telanjang. “Sama-sama telanjang, TH melampiaskan hawa nafsunya dengan melakukan sodomi kepada AR dan mengancam korban untuk tidak cerita ke siapa pun,” lanjutnya.
Kusumo menambahkan, AR sebagai korban sodomi yang dilakukan TH tidak berani menceritakan apa yang dialaminya. Namun pada awal 2022, ia merasakan rasa sakit pada duburnya. Hingga diperiksakan oleh ibunya ke klinik kesehatan. Setelah diperiksa medis lebih lanjut, hasilnya dubur AR terdapat penebalan akibat kekerasan benda tumpul.
“Dari hasil pemeriksaan media akhirnya AR berani bercerita ke ibunya, jika ia telah di sodomi TH. Kemudian ibu AR melaporkan ke Polresta Sidoarjo,”tambahnya.
Setelah menerima laporan korban, Satreskrim Polresta Sidoarjo berhasil menangkap TH, pelaku sodomi terhadap AR. Tersangka TH, yang memiliki istri dan satu anak harus menghadapi ancaman hukuman penjara paling lama tujuh tahun. “Pungkas Perwira melati tiga dipundaknya. (Vp)