Surabaya Bangjo.co.id – Warga Surabaya mengingat masa masa sejarah tentang Kya- Kya disekitar jalan kembang Jepun merupakan
tempat yang dulunya ramai sebagai pasar malam di kawasan pecinan kota Surabaya.
Di sepanjang jalan Kembang Jepun didirikan kios-kios yang menjual berbagai macam makanan baik masakan Tionghoa, makanan khas Surabaya maupun makanan lainnya disinari dengan lampu lampion kas china.
Perlintasan Kembang Jepun dulunya dinamakan Handelstraat (handel berjasa perdagangan, straat gunanya jalan), yang belakang tumbuh sangat dinamis. Pada zaman pendudukan Jepang lah nama Kembang Jepun menjadi terkenal, ketika banyak serdadu Jepang (Jepun) mempunyai teman-teman wanita (kembang) di sekitar daerah ini.
Pada era dimana banyak pedagang Tionghoa menjadi bidang dari napas dinamika Kembang Jepun, sebuah Gerbang daerah yang bernuansa arsitektur Tionghoa pernah dibangun di sini. Banyak sarana prasarana hiburan dibangun, bahkan mempunyai yang sedang bertahan sampai kini, seperti Restoran Kiet Wan Kie.
Acara peresmian tersebut dihadiri oleh Kapolrestabes Surabaya Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, beserta Forkopimda Kota Surabaya, Dahlan Iskan,Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah beserta anggota DPRD Kota Surabaya lainnya. (10/9/2022) malam.
Acara peresmian wisata kuliner Kya-Kya ditandai dengan penabuhan tamborin yang dilakukan oleh Wali Kota Eri Cahyadi beserta Forkopimda Surabaya dan para undangan sempat mengelilingi dan merasakan dan menikmati berbagai produk UMKM yang ada di stand-stand UMKM.
Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan, pada hari ini juga bersamaan dengan bulan purnama bersinar terang. Bulat sekali. Ini seperti menandakan kalau Kya-Kya tidak akan pernah mati suri lagi.
“Makanya, saya berharap dengan dilaunchingnya Kya-Kya di bulan Purnama ini, tidak hanya jadi tempat yang dibuka setelah itu selesai, tapi saya yakin Kya-Kya ini akan seperti Tunjungan Romansa dan Susur Sungai Kalimas yang terus menjadi ikon Surabaya. Apalagi, kita bisa melihat dan mendapatkan makanan khas China, karena memang kampung Pecinan ya.
Bukan hanya kuliner saja, di wisata Kya-Kya Kembang Jepun itu, nanti para pengunjung bisa menaiki becak untuk menelusuri sejarah Pecinan dulu, ada rumah abuhan dan juga klenteng. Di samping itu, pengunjung juga bisa menikmati makanan khas Imbuhnya walikota Eri
Selanjutnya, Wali Kota Eri juga memastikan bahwa setelah melihat antusiasme warga Surabaya yang begitu tinggi terhadap wisata Kya-Kya ini, maka dia bersama stakeholder lainnya sudah sepakat untuk memanjangkan wisata Pecinan itu, sehingga ke depannya akan memakai sepanjang Jalan Kembang Jepun untuk area wisata maupun tempat stand UMKM.
“Saat ini sudah ada 60 UMKM yang sudah berjualan, dan yang membuat saya bangga, 30 UMKM di antaranya berasal dari UMKM warga sekitar sini,”tuturnya
Selanjutnya, wisata Kya-Kya Kembang Jepun ini akan dibuka pada tiap Jumat, Sabtu dan Minggu. Saat dibuka, masyarakat bisa menikmati makanan hingga tampilan budaya.
“Ke depan kami akan resmikan wisata di kawasan Romokalisari dan wisata Religi Ampel. Memang, masing-masing tempat punya kekhasan wisata yang bisa dinikmati seluruh warga, baik warga Surabaya maupun luar Surabaya,”ungkapnya (vp)