>

Khofifah Jadi Inspektur Upacara Peringati Hari Kesaktian Pancasila di Gedung Grahadi Surabaya

Redaksi bangjo
1 Oct 2022 21:32
3 minutes reading

Surabaya bangjo.co.id – Hari Kesaktian Pancasila diperingati pada tanggal 1 Oktober setiap tahunnya. Peringatan ini bertujuan untuk meneguhkan Pancasila sebagai ideologi utama Bangsa Indonesia.

Sejarah Hari Kesaktian Pancasila
Sejarah terbentuknya Hari Kesaktian Pancasila, tidak lepas dari peristiwa pemberontakan gerakan 30 September oleh PKI.

Awalnya peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini hanya dilakukan oleh Angkatan Darat. Kini Hari Kesaktian Pancasila menjadi salah satu Hari Nasional yang diperingati oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (1/10/2022).

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerangkan bahwa nilai-nilai luhur Pancasila adalah sumber kekuatan untuk pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat.

Menurut Khofifah, dengan semangat kebersamaan yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur ideologi Pancasila, maka Indonesia bisa lolos dari berbagai tantangan kekinian. Termasuk di antaranya bayang-bayang ancaman krisis pangan.

“Saya yakin, dengan mengamalkan, mengimplementasikan dan menjalankan nilai-nilai luhur Pancasila seperti gotong royong, persatuan, empati, dan solidaritas antar sesama, segala tantangan dan kesulitan insyaallah bisa dihadapi Bangsa ini dengan ketangguhan dan kebersamaan, “katanya.

Menurut Khofifah, Hari Kesaktian Pancasila ini juga menjadi gambaran kuat bahwa nilai-nilai luhur Pancasila selalu berhasil membawa Bangsa Indonesia keluar dari segala tantangan dan kesulitan. Bahwa Pancasila tidak hanya sebagai falsafah dan ideologi bangsa, tapi juga menjadi kekuatan dalam kehidupan kita sehari-hari.

“Di masa-masa sulit seperti sekarang ini, nilai-nilai Pancasila justru menjadi pondasi untuk bertahan menghadapinya. Ini sekaligus menjadi momen kita dalam meningkatkan rasa nasionalisme, persatuan dan kesatuan, serta cinta tanah air,” tuturnya.

Khofifah mengatakan, Pancasila harus lebih dari sekadar menjadi ideologi dan falsafah yang menentukan cara pandang kita terhadap persoalan. Namun, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat menjadi panduan hidup yang menuntun cara berperilaku, terutama dalam semangat Optimis Jatim Bangkit.

Khofifah bersyukur Jatim mampu melewati fase krisis akibat Pandemi Covid-19. Namun untuk pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat maka Jatim harus mampu menciptakan peluang di tengah kesulitan, dan menjawab berbagai tantangan dengan inovasi dan karya nyata.

Khofifah mencontohkan gerak positif industri halal di Jatim. Saat ini Pemprov Jatim terus mendorong tumbuh dan berkembangnya industri halal di Jatim agar memiliki daya saing di kancah global. Tidak hanya halal dari bahan bakunya, tapi juga proses produksinya. Tidak hanya produk makanan saja tetapi juga produk-produk lainnya.

“Saya yakin, dengan sumber daya yang dimiliki, Jatim memiliki peluang sebagai produsen dan eksportir produk halal terbesar di dunia. Mulai dari industri makanan, minuman, hingga fesyen muslim,” imbuhnya.

Untuk itu, Khofifah mengajak seluruh elemen masyarakat membumikan Pancasila dengan mengamalkan sila-silanya dalam kehidupan sehari-hari. Semangat itulah menurut Khofifah, yang semakin mempercepat kebangkitan Jatim karena Jatim mampu berdiri diatas kakinya sendiri.

“Kebangkitan Jatim harus bersumber pada nilai-nilai yang mengedepankan religiusitas, humanitas, nasionalitas, demokrasi dan keadilan sosial,” tuturnya. (provjtm/vp)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

x
x